![]() |
Angkatan Udara AS butuh tambahan dana sebesar 1,7 triliun rupiah. © Lockheed Martin |
Angkatan Udara AS (US Air Force) meminta tambahan tambahan dana sebesar US $ 127 juta (sekitar Rp.1,7 tiliun) untuk pembangunan fasilitas pesawat terbang yang lebih baik di Utah dan Nevada, dalam permintaan anggaran di tahun fiskal 2018, seperti dilansir dari IHS Jane.
Menurut Kepala Staf Angkatan Udara AS, Jenderal David Goldfein dan Sekretaris Angkatan Udara AS Heather Wilson dalam sebuah kesaksian di depan kongres AS, bahwa perbaikan di Utah Test and Training Range (UTTR) dan Red Flag akan memungkinkan Angkatan Udara AS untuk menggunakan berbagai kemampuan yang tersedia pada F-35A.
Tahun Anggaran (TA) 2018 meminta dana sebesar US $ 28 juta untuk pembangunan militer (MILCON) untuk membangun Consolidated Mission Control Center (CMCC) di UTTR. Juru bicara USAF Erika Yepsen mengatakan pada tanggal 6 Juni bahwa CMCC akan menyediakan fasilitas misi yang aman dengan komando dan kontrol terpisah, bagi empat evaluasi terpisah, atau melaksanakan pelatihan berbeda secara bersamaan.
Yepsen mengatakan bahwa fasilitas baru tersebut dijadwalkan selesai pada TA 2021, yang memungkinkan jet tempur F-35 Lightning II, F-22 Raptor, serta sejumlah program senjata jarak jauh lainnya dapat melakukan pengujian secara simultan dan pelatihan di sana tanpa mengorbankan keamanan ataupun keamanan acara yang sedang dilaksanakan.
Untuk membangun fasilitas CMCC baru di UTTR perlu menghancurkan tiga fasilitas yang ada. Jika alokasi dana untuk pembangunan CMCC tersedia, USAF berharap kontrak dapat diberikan pada bulan Agustus dan konstruksi akan dimulai pada bulan September.
USAF meminta anggaran sebesar US $ 61 juta untuk 2 fasilitas baru di Pangkalan Angkatan Udara Nellis: yaitu fasilitas generasi kelima Red Flag dan fasilitas Virtual Warfare Center Operations (VWCO).
Sumber : Jakartagreater