Punya Kemiripan Nama, Apa Hubungan Raja Swedia dengan Senjata CG-45?


Kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf ke Kota Bandung, Rabu, 24 Mei 2017 diprediksi menjadi kunjungan yang menarik ke kota ini. Apalagi sudah lama, Kota Bandung tak dikunjungi oleh pemimpin negara monarki, seperti halnya Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard tahun 1970-an lalu.

Nama Raja Swedia ini mengingatkan pada produk senjata sub-machine gun bernama CG-45 alias kepanjangan Carl Gustav . Carl Gustav merupakan nama model tahun 1945 buatan Swedia.

Senjata CG-45 masih cukup banyak digunakan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sampai tahun 1980-an. Terakhir terlihat digunakan untuk latihan oleh Resimen Mahasiswa sampai awal tahun 1990-an.

Senjata CG-45 dikenal dengan bentuknya yang khas, yaitu laras yang tebal dengan lubang pendingin dengan popor lipat berbentuk persegi. Dari sejumlah referensi, senjata CG-45 didesain tahun 1944 (saat Perang Dunia II). Namun baru diproduksi dan diluncurkan oleh pabrik senjata Carl Gustav milik pemerintah Swedia pada tahun 1945.

Senjata CG-45 menggunakan peluru kaliber 9 mm x 19 dengan kapasitas magasen 36 butir peluru. CG-45 adalah sub-machine gun menggunakan sistem blowback. CG-45 menggunakan mode penembakan otomatis penuh dengan jarak tembak efektif 200 meter.
Pada tahun 1965 sampai dengan tahun 1970, produksi senjata CG-45 kemudian dilanjutkan di Mesir, lalu Indonesia secara lisensi oleh Pindad Bandung. Tak heran, pada zamannya senjata CG-45 pernah cukup banyak digunakan oleh kalangan Tentara Nasional Indonesia sampai kemudian digantikan Beretta M12/12S buatan Italia.

Ada pula senjata antitank bernama Carl Gustav M2 yang juga sudah digunakan oleh TNI sejak tahun 1960-an.

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil mengatakan, kedatangan Raja Swedia ke Bandung merupakan buah promosi Pemerintah Kota Bandung. Selama ini, Pemerintah Kota Bandung aktif mempromosikan perubahan-perubahan yang terjadi di ibu kota Asia Afrika itu.

Jadwal kunjungan Raja Swedia
Raja Swedia ke Bandung akan menggunakan kereta api dari Jakarta untuk menikmati pemandangan tatar Sunda. Di Stasiun Bandung mereka disambut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, dan Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto.

Selanjutnya, rombongan Raja Swedia menuju Pendopo Kota Bandung bertemu Wali Kota Bandung  Ridwan Kamil. Agendanya yakni jamuan makan siang, bertemu dengan viking se-Jawa Barat, mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika, dan mengikuti seminar inovasi dan teknologi di Institut Teknologi Bandung. Alumni Universitas Swedia yang ada di Bandung akan turut serta.

Terkait diundangnya viking, Ridwan mengatakan ada kaitan erat antara viking dan Raja Swedia. "Viking itu kan asli Swedia. Itu hasil pembicaraan dubes Swedia yang terkesan dengan viking di Indonesia, nama suporter bola di kota Bandung. Akhirnya disepakati dan boleh bertemu," kata dia.

Ridwan menargetkan terjadi kerja sama teknologi informasi dan kreativitas desain. Bandung berkepentingan dalam teknologi digital smart city dan usaha kecil menengah berbasis ekonomi kreatif.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait