Aset Korsel yang menjadi target likuidasi seluruhnya berada di kawasan industri Kaesong dan sebuah tempat wisata. Kaesong dibangun dan dikelola secara bersama oleh kedua Korea. Terdapat sekira 120 perusahaan menengah asal Korsel di Kaesong dengan perkiraan aset senilai USD663 juta (setara Rp8,7 triliun) di kawasan tersebut.
Seperti diwartakan TIME, Kamis (10/3/2016), keputusan likuidasi itu ditayangkan oleh media-media Korut dan dikutip oleh harian Korean Herald. Keputusan tersebut diambil sebagai aksi balas dendam Pyongyang kepada Seoul atas sanksi unilateral yang dijatuhkan pada awal pekan ini.
Korsel sendiri menangguhkan segala bentuk operasional di kawasan industri Kaesong pada Januari karena adanya dugaan upah para pekerja Korut di sana masuk ke pos pendanaan bagi program nuklir. Mereka juga menutup sebuah tempat wisata pada 2008 setelah aparat keamanan Korut menembak seorang turis asal Korsel.
Sebelumnya, pada Kamis pagi waktu setempat, Korut menembakkan dua rudal jarak dekat ke perairan di dekat Wonsan, Korea Utara. Rudal tersebut berhasil menempuh jarak 500 kilometer. Penembakan rudal jarak jauh tersebut diduga diawasi secara langsung oleh pemerintah tertinggi Korut Kim Jong-un.