Pangkalan Udara Militer Rusia di Suriah Terus Beroperasi

Hmeymim Airbase, Suriah
Pihak militer Rusia masih terus melakukan penyerangan terhadap markas ISIS di Suriah. Kondisi ini, misalnya seperti yang terlihat di Pangkalan Udara Rusia di kota Latakia, Hmeymim. Pesawat tempur Rusia terus mondar-mandir sejak mulai ditempatkan pada bulan September 2015 lalu.

Salah satu pesawat tempur yang disiagakan adalah pesawat Sukhoi jenis terbaru, SU-34 model Angkatan Udara Rusia. Pesawat ini telah beberapa kali lepas landas untuk menghancurkan titik-titik lokasi teroris di Suriah. Tak hanya itu, pihak militer Rusia juga menyiagakan helikopter Mi-24 untuk menjaga zona udara Pangkalan Hmeymim. Sistem pertahanan rudal S-400 juga telah dioperasikan sejak ditembak jatuhnya pesawat tempur Sukhoi Su-24 oleh pasukan Turki pada November 2015.

Sekitar enam ribu misi telah dilakukan dari Pangkalan Hmeymim semenjak serangan udara Rusia dimulai pada akhir tahun lalu. Dijelaskan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, bahwa Angkatan Udara Rusia telah melakukan 173 misi penerbangan dalam lima hari terakhir dari Hmeymim. Target serangan ini mencakup 637 fasilitas infrastruktur milik kelompok ISIS.

Pihak Angkatan Udara Rusia tak hanya melakukan misi tempur, namun juga misi bantuan terhadap warga sipil. Sejak tanggal 15 Januari lalu, dua pesawat transportasi Il-76 telah dikirimkan untuk membawa misi kemanusiaan. Barang-barang kemanusian yang dikirim meliputi beras, kopi, garam, dan gula. Bantuan tersebut dikirim dengan kotak yang diberi label “untuk teman-teman Suriah”.

Pangkalan Udara Rusia di Suriah/reuters
Pengiriman bantuan dilakukan melalui udara, dengan menggunakan pesawat tanpa mendarat. Misi yang dikenal dengan istilah “airdrops” ini dilakukan pada malam hari serta dengan kondisi lampu dimatikan. Hal ini dilakukan mengingat berbahayanya misi bantuan tersebut. Tak jarang, pesawat misi bantuan yang terbang di langit kota diserang oleh para militan. Agar misi bantuan tiba di tempat yang tepat, pesawat pengirim terbang berada pada ketinggian tiga ribu meter di atas permukiman warga. Di lokasi yang telah ditentukan, bantuan dijatuhkan dengan pendaratan menggunakan parasut.

Hingga saat ini, tak ada pertanda bahwa Pangkalan Udara Hmeymim akan segera ditutup. Bahkan, peningkatan aktivitas cenderung dilakukan, seperti terlihat dari makin seringnya patroli pihak militer Rusia. Pangkalan udara tersebut akan terus digunakan sesuai kesepakatan pihak Rusia dengan pemerintah Suriah.

Reuters

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait