Rusia mengurangi rencana pembelian pesawat tempur siluman T-50, dan mulai mengalami kesulitan seperti yang dialami Amerika saat berusaha mengembangkan pesawat tempur siluman dan mungkin juga akan dialami China yang juga mengembangkan jet tempur siluman.
Tapi untungnya Rusia masih memiliki rencana cadangan. Alih-alih hanya mengandalkan jet tempur siluman di masa depan, Rusia memilih untuk mengembangkan versi upgrade dan canggih dari pesawat tempur yang sudah ada, langkah yang tidak diambil Amerika saat kesulitan mengembangkan F-35. Dan langkah yang diambil Rusia ini membantunya untuk tetap mempertahankan keunggulan udaranya.
T-50 Rusia, telah terbukti mahal untuk dikembangkan, meskipun apa yang menjadikannya mahal tetap menjadi rahasia yang tertutup rapat.
Menciptakan pesawat tempur yang bisa menghindari radar membutuhkan pekerjaan desain yang cermat, material bahan yang unik dan pengujian yang sangat lama. Semua fitur yang dibutuhkan sangat mahal, dua sampai tiga kali lipat daripada biaya untuk memproduksi pesawat tempur biasa.
Untuk mengkompensasi pemotongan program T-50, Rusia telah meningkatkan produksi Su-30 dan Su-35, versi upgrade terbaru dari pesawat tempur era perang dingin Su-27. Pesawat tempur bermesin ganda yang kuat dan menjadi andalan Angkatan Udara Rusia, China dan India. Su-30 dan Su-35 memang bukan pesawat berkemampuan siluman, tapi keduanya mampu terbang jauh, cepat dan sanggup menggotong beban rudal dan bom yang besar.
Khusus untuk Su-35, ini adalah pesawat tempur yang sangat mampu. Moskow sudah memesan 48 Su-35 pada tahun 2009 dan diperkirakan akan segera memesan lagi 48 Su-35.
“Cukup adil untuk menggambarkan Su-35 sebagai puncak desain pesawat tempur konvensional,” ulas Carlos Kopp, seorang analis Power Air Australia,” (SU-35) adalah campuran dari desain aerodinamis yang luar biasa dengan mesin, kontrol penerbangan dan teknologi avionic canggih.”
Su-35 juga relatif murah, US$ 50 juta, hanya setengah atau sepertiga dari harga T-50 atau F-35. Pesawat tempur konvensional memang memiliki satu kelemahan dari pada pesawat tempur siluman, yakni ketidakmampuan untuk menghindari deteksi radar. Tapi terbukti lebih handal, murah dan memiliki keunggulan pada manuver dan muatan senjata.
Pentagon memutuskan untuk mendukung penuh F-35, dan bahkan membatalkan upgrade pada F-15 dan F-16 (termasuk rencana pensiun A-10) untuk lebih memfokuskan anggaran pada F-35, sedangkan Rusia tetap mempertahankan pesawat tempur generasi keempatnya disamping program T-50 nya.
Menurut rekan-rekan, mana yang lebih tepat dari keduanya ? Apakah Amerika yang lebih fokus pada F-35, yang apabila gagal, maka hilang sudah dominasi udara AS yang selama ini menjadi andalannya ataukah Rusia dengan duet antara T-50 dan Su-35 nya, yang apabila gagal dengan program T-50, Rusia masih memiliki Su-35 sebagai pesawat tempur andalannya ?