Dua hari setelah melakukan uji coba nuklir bawah tanah yang provokatif, Korea Utara pada hari Jumat merilis video yang menunjukkan peluncuran uji kapal selam yang meluncurkan rudal balistik, pada bulan lalu.
Video dari Korean Central Television itu, berdurasi 54 menit, termasuk laporan yang mengatakan peluncuran rudal pada bulan Desember 2015 itu, disaksikan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang ditunjukkan berdiri di kapal saat rudal keluar dari bawah air dan kemudian blasts off.
Tes rudal itu pertama kali dilaporkan Senin oleh Washington Free Beacon.
Para pejabat pertahanan mengatakan tes berhasil menyusul kegagalan tes sebelumnya pada 27 November yang hampir menenggelamkan kapal selam Korea Utara yang menembakkan rudal, yang dikenal dengan nama Gorae, atau Paus.Uji coba bulan November menyebabkan kerusakan yang signifikan, dan kapal selam kembali ke pelabuhan Sinpo dengan sudut kemiringan 45 derajat.
Para pejabat AS mengatakan peluncuran ini dilakukan di dekat Sinpo, sebuah kota pelabuhan di pantai timur Korea Utara.
Sukses dari peluncuran tanggal 21 Desember 2015 yang ditampilkan dalam video Korea Utara ini, telah mengubah penilaian intelijen AS tentang apa yang mereka yakini sebagai kemampuan strategis serangan nuklir baru.
Kapal selam rudal baru ini bisa digunakan oleh Korea Utara dengan membawa hulu ledak nuklir dalam waktu satu tahun ke depan, menurut pejabat AS.
Video ini memperlihatkan rudal KN-11 (sebutan NATO) mendepak dari bawah air dan mencapai ketinggian sekitar 130 kaki di udara, diikuti oleh menghidupkan mesin dan terbang ke langit yang tertutup awan. Kemudian dalam video, rudal tersebut ditampilkan dari kejauhan seperti jejak awan dan yang terbang di atas laut.
Seorang pejabat intelijen Korea Selatan mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa Korea Utara belum menyelesaikan pengembangan rudal kapal selam baru ini.
“Negara ini tampaknya berada dalam tahap pengujian ejeksi, tetapi tidak dalam tahap penyelesaian,” kata pejabat itu.
Pengungkapan video ini muncul diduga sebagai upaya Korea Utara meningkatkan daya deteren menyusul uji coba nuklir pada Selasa, lalu.
Badan-badan intelijen AS memperkirakan uji coba nuklir ini Selasa lalu, menghasilkan ledakan kecil, dan bisa menjadi bukti perkembangan perangkat termonuklir dua tahap, milik Korea Utara.
Korea Utara dipuji telah berhasil melakukan terobosan dalam upaya membangun senjata nuklir. Korea Utara diyakini mampu menyebarkan hulu ledak nuklir pada rudal kecil dan memiliki beberapa jenis rudal yang mampu membawa hulu ledak tersebut.
Rudal jarak jauh disebut Taepodong. Selain Taepodong, Korea Utara memiliki sejumlah kecil rudal balistik antarbenua yang bersifat mobile, yang disebut (Pentagon) rudal KN-08.
Para pejabat mengatakan KN-08 telah diuji secara luas di semua aspek perkembangannya, kecuali pengujian penerbangan.
KN-11, adalah rudal kapal selam yang diyakini didasarkan pada rudal SS-N-6 SLBM (kapal selam peluncur rudal balistik) yang diperoleh secara terselubung dari Rusia dan reverse-engineered, dan menjadikan rudal Korea Utara ini disebut Musudan.
Kapal selam Gorae diyakini oleh intelijen AS telah diperbaharui menjadi kapal selam rudal Rusia Golf II class, atau kapal selam buatan Korea Utara yang didasarkan pada desain Golf II.
Ditanya tentang rudal Korea Utara dan perkembangan nuklirnya pada bulan Oktober, commander of the U.S. Strategic Command, Admiral. Cecil Haney, menyatakan negara Korea Utara yang nakal, telah menjadi “ancaman nyata.”
“Ini sangat menggelisahkan untuk diketahui, meskipun kita belum melihat uji akhir yang mereka lakukan, rudal balistik antarbenua KN-08, dan tidak hanya itu, seperti yang kita lihat beberapa kemampuan mereka yang lain, rudal Musudan dan jumlah Scud dan segala sesuatu yang lain yang mereka miliki, itu merupakan gambaran yang lengkap dan utuh dari Korea Utara. Mereka bersifat provokatif dan mengganggu, “kata Haney.
Freebeacon.com