Karimun – Rencana pembangunan Jambatan dan Terowongan yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia mendapatkan sambutan positif dari kedua pihak. Rencananya jembatan dan terowongan itu akan menghubungkan Kukup, Pontian, Johor, Malaysia menuju Kepulauan Riau, Indonesia. Hal ini diutarakan peneliti dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Pembahasan serius akan dilakukan awal tahun 2016.
Dekan Penyelidikan Bersekutu Pembinaan UTM, Prof Dr Muhd Zaimi Abd Majid menuturkan, proyek ini sudah masuk dalam pembahasan meskipun masih dicadangkan.
a mengatakan, pihaknya siap membuat sebuah badan untuk mengurus proyek senilai RM16 bilion itu bila mendapat dukungan dari Kerajaan Malaysia. Namun begitu, Muhd Zaimi enggan memaparkan, identitas serta jumlah pihak yang bersedia, untuk ikut serta dalam proyek tersebut.
“Kita sedang berusaha untuk mengadakan kerja sama antara kerajaan Malaysia dan Indonesia. Setelah mendapat kerja sama kedua pihak, kita akan jelaskan proyek ini lalu menyerahkannya kepada sektor swasta,” ujar Muhd Zaimi yang ditemui di Workshop Jembatan Terowong JOKARI di Tanjung Balai, Pulau Karimun, Indonesia beberapa hari lalu.
Proyek yang diusulkan pada Januari itu berupa jembatan sepanjang 5 kilometer yang melintasi Kukup, Pontian ke sebuah pulau buatan. Kemudian disambung terowong bawah laut sepanjang 17,5 kilometer, hingga terhubung dengan Pulau Karimun, Kepulauan Riau, Indonesia.
Selain itu jembatan lainnya juga akan dibangun untuk menyambungkan, Pulau Karimun dengan pulau-pulau lainnya.
Tentu saja, proyek ini, akan memberi dampak yang positif terhadap hubungan Malaysia-Indonesia terutamanya dari segi ekonomi.
Jembatan Terowong JOKARI itu akan menyumbang sehingga 3 hingga 4 persen kepada ekonomi negara. Dan itu akan tercapai dalam tempo hingga 10 tahun mendatang.
Batamnews.co.id