AS Tingkatkan Kemampuan V-22 Osprey, Hingga Jadi Tanker Terbang


Bell Helicopter pada tahun 2017, akan menerbangkan V-22 Osprey tiltrotor dilengkapi dengan baling-baling yang baru untuk mengurangi biaya produksi pesawat sejenis.

Modifikasi terbaru telah dilakukan dalam serangkaian uji coba di bawah Advanced Technology Tiltrotor (attr).

“Ini adalah perubahan yang cukup besar untuk badan pesawat,” kata Jason Hurst, manajer senior bisnis militer global di perusahaan Bell.

Perubahan yang dirahasiakan ini untuk proses manufaktur pada Osprey generasi V-280 katanya, pada konferensi Helikopter Militer Internasional IQPC, di London, tanggal 18 Januari 2016.

Tes penerbangan dari komponen yang telah dimodifikasi akan berlangsung di tahun 2017-2018 di fasilitas Arlington, Texas Bell, menggunakan Osprey Blok A V-22 yang disewa dari Tes Skadron VMM-204 USMC.

Perangkat Advanced Technology Tiltrotor (ATTR) V-22 yang sebelumnya buatan Boeing, telah mengalami upgrade inlet barrier filters menggunakan tiltrotor Rolls-Royce AE 1107C powerplants, untuk kinerja yang lebih baik di lingkungan berdebu atau air asin. Pengujian penerbangan telah selseai sekitar 50%, kata Hurst.


Tes penggunaan mesin Pratt & Whitney F135 yang juga digunakan pesawat F-35 Lockheed Martin juga dilakukan untuk memastikan V-22 Osprey dapat pembawa onboard misi pengiriman untuk Angkatan Laut AS.

Selain itu, Bell juga telah melakukan uji penembakan APKWS guided rocket dari BAE Systems dan rudal dari Raytheon Griffin B untuk Osprey, dengan menggunakan L-3 Wescam MX-15 turret sebagai penjejak target.

Upgrade lain termasuk integrasi fixed or turreted nose-mounted gun, namun belim ada keputusan yang dibuat baik oleh USAF atau USMC.

Evaluasi potensi lainnya dari V-22 Osprey adalah menjadi tanker terbang, menggunakan hose-and-drogue system untuk mendukung pengisian bahan bakar dari penerbangan pesawat F-35B.

Flightglobal.com

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait