Latgab Trimatra TNI 2014. |
Keberadaan kendaraan tempur (ranpur) sangat penting untuk mendukung pasukan yang terjun ke medan pertempuran. Selain berfungsi sebagai alat transportasi, kendaraan ini juga digunakan sebagai alat transportasi untuk membawa pasukan menuju target yang ditentukan.
Kepemilikan kendaraan tempur tak hanya diperuntukkan bagi pasukan reguler, sekelas pasukan elite seperti Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga membutuhkannya. Apalagi, dengan misi-misi yang tentunya amat khusus dan tertutup, membuat mereka harus bergerak cepat namun senyap.
Pergerakan dengan berjalan kaki menuju lokasi yang sangat jauh bisa membuat kondisi pasukan letih, tentunya kondisi ini membuat daya tempur melemah dan bukan tidak mungkin kalah di medan pertempuran. Untuk menghindari ini, Kopassus memilih lima kendaraan tempur untuk memperbesar data gebuk mereka terhadap musuh.
Berikut kendaraan-kendaraan tempur andalan Kopassus berdasarkan penelusuran
1.Komodo
Komodo merupakan produk asli buatan PT Pindad Bandung. Salah satu produk karya anak negeri yang tak kalah dengan alutsista buatan luar negeri.
Sosok mobil lapis baja 4X4 ini nampak gagah, tak kalah dengan humvee buatan Amerika Serikat. Salah satu perwira Kopassus menyebut ranpur jenis ini cocok untuk operasi anti-terorisme, yakni penyerbuan gedung dan pesawat.
Harga satu unit Komodo diperkirakan antara Rp 3,23 miliar sampai Rp 3,88 miliar. Kendaraan ini bisa membawa 5 orang personel, termasuk sopir dan pasukan pendukung di dalamnya.
Saat ini, sudah ada tujuh varian dari ranpur Komodo ini, yakni ambulans, APC, anti-teroris, komando, komunikasi, anti-udara hingga pengintaian. Ketebalan baja yang dimiliki bergantung dengan varian yang dipilih.
2.Casspir MK3
Garang dan sangar, itulah kesan pertama saat melihat kendaraan angkut personel buatan Afrika Selatan ini. Di era 1980an, kendaraan ini kerap kali dimunculkan dalam latar televisi di dunia, terutama pada masa pergolakan pemberontakan para pejuang apartheid di Afrika Selatan.
Casspir memiliki sejumlah keistimewaan, salah satunya dapat menahan ledakan ranjau anti-personel hingga anti-tank. Itulah alasan mengapa desain kendaraan dibentuk mirip huruf 'V'. Sehingga tenaga ledakan bergerak menyamping, bukan diredam. Di AS, ranpur ini dikenal dengan buffalo.
Casspir juga mampu meredam hantaman peluru kaliber 5,56 milimeter dan 7,62 milimeter. Jadi tak soal bila Casspir dihujani peluru dari senjata macam M-16 atau AK-47. Kabinnya mampu memuat 12 personel bersenjata lengkap.
Untuk perlengkapan tempurnya, Casspir senjata andalan yang terpasang pada kendaraan ini adalah varian senapan mesin kaliber 7,62 mm. Senjata bisa diganti dengan senapan mesin berat (SMB) kaliber 12,7 mm atau 20 mm.
Dengan beragam kelebihan itu, Kopassus mempercayakan Casspir MK3 sebagai 'kuda perang', khususnya Satuan Penanggulangan Teror alias Sat Gultor-81.
3.Bushmaster PMV
Ranpur buatan Australia ini memiliki penampilan yang hampir sama dengan Casspir. Tak hanya itu, Bushmaster telah memiliki pengalaman tempur cukup baik di medan Afghanistan dan Irak. Sehingga, keselamatan seluruh awak yang berada di dalam kendaraan terlindungi.
Bushmaster memiliki sejumlah keunggulan, terutama lapisan baja yang terpasang di bodi kendaraan ini. Lapisan baja rantis ini dibuat dari bahan baja super keras dan diolah dengan metode desulfurisasi serta vacuum degassing untuk menghilangkan kandungan sulfur, hidrogen, oksigen, dan nitrogen sehingga mendapatkan molekul bisalloy. Alhasil, proyektil hingga kaliber 7,62 mm tidak akan mampu menembus lapisan bajanya, begitu pun lapisan kacanya.
Jika melindas ranjau, Bushmaster sudah siap menahan ledakan berkat bodinya yang menyatu dari atas hingga ke bawah, ditambah sudut tajam menyerupai huruf 'V'. Para penumpangnya pun diberikan kenyamanan dengan adanya tangki bladder air yang dilengkapi sistem pendingin dari AC berkapasitas 270 liter. Air ini pula yang menjadi perisai kedua pada saat terjadi ledakan di bawah kendaraan.
Saat diujicoba pertama kali, para prajurit Kopassus mengaku terkesan dengan kapabilitas yang dimiliki Bushmaster. Bahkan, dianggap lebih baik dibandingkan Casspir.
"Bushmaster lebih tangkas daripada ranpur Casspir yang dimiliki oleh Satuan saya saat ini," ujar Serda Supriyanto dari Sat Gultor-81 Kopassus. "Mesin Bushmaster jauh lebih kuat dan sistem kendali operasi terasa sangat lebih ringan. Bushmaster ini juga sudah dilengkapi dengan AC dan joknya jauh lebih enak untuk diduduki."
4.Land Rover Defender
Kontur alam Indonesia membuat Tentara Nasional Indonesia memilih mempergunakan Land Rover Defender untuk mengatasinya. Kendaraan 4x4 asal Inggris ini menjadi andalan ketika melintasi medan off road saat melintasi medan berlumpur, pasir hingga berbatu sekalipun.
Land Rover sendiri mengklaim, Defender memiliki kemampuan yang sangat kuat, sebab mulai dari mesin, kaki-kaki hingga bodi seluruhnya menggunakan alumunium. Spesifikasi yang disediakan juga disebut-sebut mumpuni untuk melintasi medan berat.
Bahkan, rangka yang kuat membuatnya tetap berjalan meski tertimpa helikopter. Tak heran jika kendaraan ini dibanderol pada kisaran harga Rp 800 juta.
Land Rover Defender disokong mesin 2.200 cc tenaga 122 Ps pada 3.500 rpm dan torsi 360 Nm pada 2.000 rpm. Mobil dua alam ini memiliki 12 varian dengan daya jelajah 11,7 liter per 100 km untuk kapasitas tangki 60 liter dan 13,6 liter per 100 km untuk kapasitas tangki 75 liter. Land Rover Defender bisa berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam hitungan waktu 15,8 detik dengan kecepatan maksimal 145 km/jam.
5.Flyer 4?4
Sebagai satuan khusus, sudah barang tentu Kopassus membutuhkan kendaraan yang mampu memobilisasi pasukan dengan cepat. Alhasil, kendaraan taktis sangat diperlukan agar pergerakan dapat dilakukan secara tepat dan cepat, meski jumlah personelnya sedikit tapi mematikan.
Untuk menunjang misi tersebut, dipilihlah Flyer 44 buatan Australian Defence Industries. Berbeda dengan ranpur milik Kopassus lainnya, kendaraan ini menyerupai kendaraan taktis yang digunakan tim elite AS, Delta Force. Meski tidak memberikan perlindungan karena penampakannya yang serba terbuka, tapi seluruh penumpangnya bisa bergerak dengan bebas.
Flyer mempunyai bobot 1.600 kg dan ditenagai mesin turbo diesel dengan 2.100 cc. Untuk memberi efek perlindungan, mesin ditempatkan pada sisi belakang. Kecepatan Flyer dapat dikebut hingga 100 km per jam dengan jarak jelajah 700 km. Flyer mempunyai dua dudukan senjata untuk kaliber 7,62 mm.
Kendaraan pelibas medan off road ini juga sangat pas untuk mendukung mobilitas tempur pasukan udara (airborne). Beratnya yang hanya 1.600 kg membuatnya mudah diangkut oleh C-130 Hercules, apalagi di sekujur body memang sudah disiapkan cantelan untuk dikaitkan dalam kargo pesawat.