Proyek Awal Reaktor Nuklir Eksperimental Dimulai

Ilustrasi
Proyek awal (praproject) pembangunan reaktor daya eksperimental (RDE) atau non komersial akan dimulai dengan melibatkan konsorsium perusahaan asal Jerman.

Kepala Badan Tenaga Atom Nasional Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan kontrak dengan Nukem konsorsium perusahaan Jerman dimulai dengan penyiapan tapak, konsep desain dan menyiapkan dokumen karena tahun 2016 proyek ini dimulai.

"Dana untuk RDE dalam empat tahun sebesar Rp 1,6 triliun. Per tahunnya Rp 50 miliar," katanya di Jakarta, Senin (27/4).

RDE merupakan suatu strategi pemerintah untuk mengenalkan reaktor nuklir yang menghasilkan listrik sekaligus dapat digunakan untuk eksperimen atau riset.

Berdasarkan Perpres No 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebelum diubah dengan Perpres No 79 Tahun 2014 Tentang KEN, nuklir masih dimasukkan ke dalam kelompok energi baru dan terbarukan yang akan digunakan sebagai pembangkit listrik.

Tahun 2015 pemerintah menerbitkan buku putih berisi rencana kebijakan pembangunan energi hingga tahun 2050. Dalam buku tersebut tenaga nuklir kembali diperhitungkan sebagai sumber energi listrik dan diharapkan menyumbang daya sebesar 5.000 megawatt energi pada tahun 2024.

"RDE yang dipilih adalah generasi ke empat yang memiliki teknologi keselamatan lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya," ucapnya.(beritasatu)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait