Angkatan Bersenjata Tiongkok telah mengonfirmasi ada tiga pejabat senior di tubuh militer sedang diinvestigasi atas dugaan tindak kejahaan korupsi. Hal ini bakal menjadi kasus paling besar yang pernah terjadi di militer tirai bambu. Demikian keterangan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Tiongkok, di Beijing, Selasa (28/4).
Mereka adalah mantan Kepala Bidang Logistik untuk Wilayah Militer Lanzhou bernama Zhan Guoqiao, mantan Kepala Logistik untuk Wilayah Militer Beijing Dong Mingxian, dan mantan Wakil Komandan Militer untuk Provinsi Hubei bernama Zhan Jun. Ketiganya telah masuk dalam daftar penyidikan. Kementerian Pertahanan menjelaskan, Zhan Guoqiao dan Zhan Jun telah melanggar disiplin serius, sebutan lain untuk mengartikan tindakan korupsi. Sedangkan Dong Mingxian diduga telah melakukan pelanggaran hukum, tidak disebutkan jenisnya.
Tidak disebutkan apakah tindak korupsi yang dilakukan Zhan Guoqiao dan Zhan Jun saling berkaitan. Keduanya memiliki nama keluarga sama. Kementerian Pertahanan menyebut kasus ketiganya sejak Maret sudah diserahkan ke tim penuntut di pengadilan militer.
Pengumuman yang disampaikan Kementerian Pertahanan itu tidak mengejutkan publik Tiongkok. Sudah sejak lama departemen logistik menjadi duri di tubuh angkatan bersenjata Tiongkok. Presiden Tiongkok, Xi Jinping, bahkan menjadikan pemberantasan korupsi di sektor militer sebagai program prioritas. Dalam militer, Presiden Xi menjabat sebagai kepala Central Military Commission, yang mengendalikan 2,3 juta pasukan angkatan bersenjata.
Sebelumnya, Gu Junshan, yang berpangkat letnan jenderal dan menjabat sebagai Wakil Direkur Departemen Logistik Militer dituduh telah memperjualbelikan ratusan jabatan. Ketuk palu hakim dijatuhkan pada tahun lalu dan memutusnya bersalah telah melakukan tindak kejahatan korupsi.
Korupsi di angkatan bersenjata Tiongkok telah melemahkan kemampuan militer untuk berperang. Selain soal pertempuran, badan ini juga melayani dan mengurusi para pensiunan militer yang jumlahnya sangat banyak. Terciduknya koruptor di sektor logistik militer Tiongkok menegaskan kembali janji Presiden Xi untuk memberantas korupsi di berbagai bidang secara besar-besaran. Koruptor kelas kakap hingga kelas teri, tanpa pandang bulu, yang bersalah takkan lolos dari jerat hukum.
Pekan lalu, Interpol Tiongkok mempublikasikan data yang berisi daftar 100 orang yang bakal diburu karena tindakan kejahatan korupsi yang mereka lakukan di sektor ekonomi Tiongkok. Pada Senin (27/4), surat kabar China Daily mewartakan satu orang dalam daftar hitam itu sudah tertangkap. Dia bernama Dai Xuemin, mantan manager di sebuah perusahan investasi di kota Shanghai. Dai diduga telah melakukan penggelapan uang. Dia ditangkap di sebuah bandara karena telah menggunakan passport palsu.
Suap
Sementara, beberapa waktu lalu, mantan Kepala Keamanan Tiongkok Zhou Yongkang didakwa menyuap. Dia juga didakwa menyalahgunakan kekuasaan dan menjual rahasia negara. Warga yang lama bekerja dalam industri perminyakan ini adalah anggota Komite Sentral Partai Komunis.
Dia merupakan pejabat tertinggi yang diadili sejak Geng Empat pada 1980-an. Terdakwa Zhou Yongkang dianggap telah memanfaatkan jabatan untuk mencari keuntungan sendiri. Dia juga mengambil secara tidak sah properti dan aset pihak lain. Zhou merugikan properti publik dan kepentingan rakyat.
Juli tahun lalu, pihak berwenang menginvestigasi Zhou, yang memanfaatkan kekuasaannya sampai pensiun pada 2012. Zhou dipecat dari partai. Dia resmi ditahan Desember tahun lalu. Zhou menjadi figur paling terkenal yang menjadi korban kampanye antikorupsi Presiden Xi Jinping.
Presiden memang membidik para koruptor kelas atas. Sekutu-sekutu politik Zhou juga sudah diadili karena tuduhan korupsi. Salah satunya, mantan Kepala Perusahaan Minyak Nasional Tiongkok Jiang Jiemin.(Koranjakarta)