Ade Supandi |
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan saat ini TNI AL berniat untuk menambah alat utama sistem pertahanan (Alutsista), salah satunya program penambahan Tank Amfibi BMP-3F yang diperlukan untuk Korps Marinir.
"Kita sedang berjalan dalam pemenuhan Alutsista. Di tahun 2015-2016 ini kita ada penambahan alutsista BMP-3F dan juga Tank Artileri serta beberapa senjata ringan untuk perlengkapan pasukan," ungkap Laksamana seusai acara Sertijab Dankormar dari Mayjen TNI Achmad Faridz Washington kepada Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana, di Cilandak, Jakarta Selatan (Selasa, 28/04).
Lanjut Ade, penambahan alutsista ini merupakan program lima tahun TNI AL untuk memenuhi kebutuhan pertahanan TNI AL dalam menjaga perairan NKRI
"Tank Amfibi BMP-3F perlu ditambah lagi, diharapkan di tahun 2019 tank amfibi BMF-3F akan sudah terpenuhi 100 persen. Kita juga ada kebutuhan lagi untuk penggantian alutsista yang sudah tua," pungkasnya
Tank Amfibi BMP-3F adalah kendaraan tempur lapis baja yang mampu bermanuver di air dan darat. Ia punya kemampuan paling unggul di kelas peralatan tempur amfibi saat ini. Tank produksi Rusia itu dirancang untuk menghadapi pertempuran dengan senjata utama meriam canon kaliber 100 milimeter yang mampu menembak sampai jarak 4 kilometer. Dengan berat 18 ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,16 meter, dan tinggi 3,57 meter, tank ini mampu membawa tujuh pasukan dan tiga kru. Meriam Tank BMP 3F ini dirancang untuk menembakkan peluru/roket non-kendali (shell). Meriam jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik.
Sistem persenjataan tank ini memadukan artileri, rudal, dan roket dengan kontrol otomatis, sehingga tembakan tetap akurat meski saat berenang. Kunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki Tank BMP-3F diantaranya, mampu beroperasi di laut selama 7 jam dan untuk menunjang kemampuan amfibinya, tank ini dapat dilengkapi snorkel.(RMOL)