Pendidikan Kopassus di Pantai Permisan, 37 Peserta Gugur

Prajurit Kopassus di Pantai Permisan, Cilacap.
Ciri khas prajurit komando adalah kekuatannya yang terletak pada kemampuan individu seperti menembak, beladiri, kemampuan fisik yang prima, serta keandalannya dalam mempergunakan senjata tradisional dan didukung juga kedekatan prajurit dengan masyarakat

Hal tersebut disampaikan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen Doni Monardo dalam amanatnya pada upacara penutupan pendidikan Komando Angkatan 97 di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (28/2).

Doni mengatakan para prajurit Komando harus dekat dengan rakyat sesuai dengan pesan yang disampaikan Panglima Besar Jenderal Sudirman, yakni "tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri di atas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.”

“Prajurit Kopassus yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat harus senantiasa dekat dan berjuang bersama-sama dengan masyarakat pada umumnya,” ujar mantan komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tersebut dalam laman resmi.

Danjen Kopassus berharap dalam setiap diri prajurit Kopassus tidak berkembang pemikiran bahwa lebih istimewa dari kelompok masyarakat lainnya. Yang membedakan dengan masyarakat hanyalah bidang tugasnya sebagaimana yang diamanatkan negara.

Karena melalui kebersamaan dengan masyarakat itu lah, kata dia, prajurit Kopassus akan dapat mencapai keberhasilan dalam setiap pelaksanaan tugasnya

Pendidikan Komando yang berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan terbagi menjadi tahap basis selama 18 pekan, tahap hutan gunung selama enam pekan, tahap gunung hutan selama enam pekan, dan diakhiri tahap rawa laut selama empat pekan.

Pendidikan Komando angkatan 97 jumlah peserta awal pendidikan sebanyak 251 personel, yang berhasil lulus melalui pendidikan komando dan dilantik sebagai prajurit komando sebanyak 214 personel. Sebanyak 37 peserta pendidikan Komando tidak lulus karena kesehatan.

Sementara itu, yang berhasil mendapatkan sangkur perak sebagai lulus terbaik adalah Letda Inf Madsoni Masturi. Dia merupakan lulusan Akademi Militer 2013.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait