Ukraina: Menjelang gencatan senjata antara Ukraina dengan separatis pro Rusia, Rabu 11 Februari. Sebuah serangan roket kembali terjadi yang diduga dilakukan oleh separatis pro Rusia. Serangan tersebut menghantam sebuah Markas Militer Ukraina, menyebabkan enam warga sipil tewas.
"Roket tornado dengan sistim multi peluncuran menghantam pusat komando di Kramatorsk," Presiden Ukraina Petro Poroshenko seperti yang dilansir AFP, Selasa (10/2/2015).
Selain menewaskan enam warga sipil, serangan ini menyebabkan 21 warga sipil lainnya terluka. sebab, lokasi markas militer ini berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Sementara itu, Pejabat Kementerian Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba meyakini serangan ini dilakukan separatis pro Rusia lantaran roket tersebut merupakan sistim baru yang dimiliki oleh Rusia.
"Roket itu hanya berasal dari sistim terbaru Rusia, Ukraina tidak memilikinya," kata dia.
Apalagi, kata dia, posisi pemberontak saat ini sangat strategis dalm menembakan roket yakni berada di Gorlivka sekitar 45 kilometer (30 mil) drari markas militer ukraina yang berada di Kramatorsk.
"Roket tornado dengan sistim multi peluncuran menghantam pusat komando di Kramatorsk," Presiden Ukraina Petro Poroshenko seperti yang dilansir AFP, Selasa (10/2/2015).
Selain menewaskan enam warga sipil, serangan ini menyebabkan 21 warga sipil lainnya terluka. sebab, lokasi markas militer ini berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Sementara itu, Pejabat Kementerian Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba meyakini serangan ini dilakukan separatis pro Rusia lantaran roket tersebut merupakan sistim baru yang dimiliki oleh Rusia.
"Roket itu hanya berasal dari sistim terbaru Rusia, Ukraina tidak memilikinya," kata dia.
Apalagi, kata dia, posisi pemberontak saat ini sangat strategis dalm menembakan roket yakni berada di Gorlivka sekitar 45 kilometer (30 mil) drari markas militer ukraina yang berada di Kramatorsk.