Ilustrasi Pesawat Hipersonik |
Ilmuwan Rusia sedang menciptakan formula bahan bakar yang dapat membuat pesawat melaju dengan kecepatan Mach 5, demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Dmitry Bulgakov, Selasa (17/2).
Bulgakov menyatakan, saat ini Rusia tengah merancang bahan bakar untuk pesawat hipersonik.
“Kami sudah membuat formula bahan bakar tersebut. Energi yang terakumulasi pada bahan bakar itu akan membantu pesawat kami meningkatkan kecepatan hingga Mach 5,” kata Bulgakov pada Hari Layanan Bahan Bakar Nasional, Selasa kemarin.
Bulgakov juga menyampaikan Rusia sedang membuat bahan bakar untuk rudal jelajah jarak jauh generasi terbaru, yang akan digunakan oleh Angkatan Udara Rusia dan Angkatan Laut Rusia. Bahan bakar tersebut secara khusus dibuat oleh 25th State Research Institute of Chemmotology.
Ilmuwan dari lembaga penelitian tersebut menggunakan nano-partikel aluminium untuk menciptakan sejumlah komponen bahan bakar roket yang memiliki kepadatan dan kapasitas energi 20 persen lebih banyak dari sebelumnya, sehingga dapat mengangkut beban yang lebih berat.
Selain itu, para ilmuwan juga sedang mengembangkan pembuatan minyak alternatif. Saat ini, institut tersebut sedang menguji coba sampel minyak sintetis dan bahan bakar pesawat dari gas alam.
“Kedepannya ada rencana untuk menciptakan bahan bakar motor dari batu bara,” terang sang wakil menteri.
Bulgakov menyatakan, saat ini Rusia tengah merancang bahan bakar untuk pesawat hipersonik.
“Kami sudah membuat formula bahan bakar tersebut. Energi yang terakumulasi pada bahan bakar itu akan membantu pesawat kami meningkatkan kecepatan hingga Mach 5,” kata Bulgakov pada Hari Layanan Bahan Bakar Nasional, Selasa kemarin.
Bulgakov juga menyampaikan Rusia sedang membuat bahan bakar untuk rudal jelajah jarak jauh generasi terbaru, yang akan digunakan oleh Angkatan Udara Rusia dan Angkatan Laut Rusia. Bahan bakar tersebut secara khusus dibuat oleh 25th State Research Institute of Chemmotology.
Ilmuwan dari lembaga penelitian tersebut menggunakan nano-partikel aluminium untuk menciptakan sejumlah komponen bahan bakar roket yang memiliki kepadatan dan kapasitas energi 20 persen lebih banyak dari sebelumnya, sehingga dapat mengangkut beban yang lebih berat.
Selain itu, para ilmuwan juga sedang mengembangkan pembuatan minyak alternatif. Saat ini, institut tersebut sedang menguji coba sampel minyak sintetis dan bahan bakar pesawat dari gas alam.
“Kedepannya ada rencana untuk menciptakan bahan bakar motor dari batu bara,” terang sang wakil menteri.