TRIBUN - Komandan Wing Nikki Thomas menjadi wanita pertama yang mengomandani skuadron jet tempur di Royal Air Force (RAF), angkatan udara Inggris. Rencananya, Nikki akan memimpin skuadron ini untuk misi pengeboman di Irak musim panas ini.
Sebagaimana dilansir The Telegraph, Jumat (9/1/2015), Nikki menjadi komandan skuadron 12 RAF Marham yang berpangkalan di Norfolk, Jumat lalu. Ia pernah terbang dalam ketinggian rendah untuk menyelamatkan markas tentara Inggris di Afganistan dari serangan roket mematikan.
Wanita 36 tahun itu menjadi operator sistem persenjataan dengan pengalaman operasi tempur di lebih 35 misi di Afganistan dalam waktu 3 bulan.
Desember 2009, sebagai pemimpin skuadron 31 tim Tornadeo, dia dan pilotnya, Letnan Juliette Fleming menjadi kru pertama di RAF yang membawa pesawat jet Tornado. Mereka terbang membawa pesawat bersenjata yang dipandu laser, bom Paveway IV, rudal Brimstone udara-ke-darat, dan senapan 27mm dan misi mereka membantu pasukan Amerika dan Inggris yang terkepung di Provinsi Helmand.
Dia adalah wanita pertama yang mengambil peran itu di Afghanistan dan salah satu anggota termuda dari RAF yang mampu meraih peringkat begitu tinggi. Dia juga satu-satunya perempuan di Tornado GR4 yang memenuhi syarat menjadi instruktur senjata.
Dibesarkan di Exmouth, Devon, Nikki mengikuti sekolah komprehensif sebelum RAF mensponsorinya untuk meraih gelar teknik penerbangan di Loughborough University.
Dia kemudian melanjutkan pelatihan di RAF Cranwell Tinggi dan sejak itu bertugas di Irak dan Afghanistan.
Orangtuanya, Jacqueline dan Peter, keduanya insinyur pensiunan dan relawan. Mereka mengatakan putri bungsu mereka "senang" untuk mendapatkan perintah. Thomas mengatakan dia "tidak pernah cukup berani" untuk menanyakan apa yang ambisi Nikki berikutnya. Akan tetapi mengatakan dia adalah seorang wanita yang telah bekerja sangat keras untuk sampai sejauh ini.
"Dia gadis yang baik, benar-benar baik," katanya. "Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Kami sangat bangga padanya."