KC-10 Extender adalah sebuah pesawat pengisi bahan bakar di udara yang berada dalam layanan Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini dibangunkan dari versi pesawat komersial DC-10-. Pesawat KC-10 merupakan pesawat pengangkut McDonnell Douglas yang dipilih kali kedua oleh Angkatan Udara A.S selepas pesawat C-9 Nightingale.
Sebanyak 60 KC-10 yang diproduksi untuk Angkatan Udara A.S. Dua kapal tanker serupa dijual ke Angkatan Udara Kerajaan Belanda di bawah penunjukan KDC-10
KC-10 memainkan peran kunci dalam mobilisasi peralatan militer AS, mengambil bagian dalam operasi di luar negeri. Pesawat ini berpartisipasi dalam pemboman tahun 1986 di Libya dan pemboman NATO tahun 1999 di Yugoslavia , dan lebih baru-baru ini, Operasi Enduring Freedom , Perang Irak. Namun, KC-10 adalah yang paling terkenal untuk partisipasi dalam Perang Teluk di mana pesawat ini untuk mengangkut dan melakukan pengisian bahan bakar di udara. Pesawat ini diharapkan dapat melayani sampai tahun 2043.
Desain dan pembangunan
Bermula dengan Perang Vietnam, kekhawatiran mulai muncul akan kemampuan angkatan pesawat KC-135 yang berjumlah 700 + buah untuk memenuhi kebutuhan global Amerika Serikat. Pesawat penangki udara telah diatur gerak ke Asia Tenggara untuk mendukung operasi pesawat taktis dan pembom strategis, sementara mempertahankan angkatan pesawat pembom nuklir di pangkalan di AS Hasilnya, penelitian dimulai akan kemungkinan untuk membuat pesawat penangki udara dengan kemampuan yang lebih baik dibandingkan pesawat KC-135 Namun kemajuannya terputus karena ketiadaan ketentuan.
Perang Yom Kippur pada tahun 1973 dan Operasi Nickel Grass AS membuktikan perlunya kemampuan pengisian minyak di udara secukupnya.[1] Pesawat C-5 Galaxy Angkatan Udara AS terpaksa membawa muatan maksimum dalam penerbangan langsung dari Amerika Serikat ke Israel karena dinafikan hak mendarat di Eropa . Hasilnya, anak kapal pesawat C-5 dilatih untuk melakukan pengisian minyak di udara lalu Departemen Pertahanan memutuskan lebih banyak pesawat penangki yang lebih maju dibutuhkan.
Pada tahun 1975, di bawah program "Pesawat Kargo Penangki Termaju", 3 buah pesawat telah dinilai: pesawat C-5, Boeing 747, McDonnell Douglas DC-10, dan Lockheed L-1011. Tentera Udara A.S telah memilih pesawat McDonnell Douglas DC-10 dan bukannya Boeing 747 pada bulan Disember 1977.
Reka bentuk pesawat KC-10 hanya melibatkan pengubahsuaian dari reka bentuk pesawat DC-10-30CF. Perubahan ketara adalah tambahan stesyen kawalan joran di bahagian belakang fiuslaj dan tangki-tangki bahan api tambahan di bawah dek utama. Pesawat KC-10 mempunyai kedua-dua sistem joran pengisi minyak di tengah dan sistem probe and drogue di sebelah kanan bahagian belakang fiuslaj. Angkatan pesawat KC-10 kemudian diubah sesuai untuk menambah pod pada bagian sayap sebagai tambahan lokasi pengisian.
Pesawat KC-10 telah melakukan penerbangan perdana pada 12 Juli 1980. Awalnya Pesawat mempunyai warna dasar yang dicat dengan warna kelabu cerah pada bagian perut dan putih pada bagian atas. Warna dasar penyamaran kelabu-hijau telah digunakan pada pesawat selanjutnya. Pesawat-pesawat ini kemudian ditukar ke warna abu abu gelap. Kedudukan operator pengisian pesawat KC-10 terletak di bagian belakang pesawat dilengkapi dengan tingkat yang luas untuk memantau proses pengisian minyak. Operator akan mengawal operasi pengisian minyak melalui sistem digital fly-by-wire.
KDC-10
Keperluan pesawat pengangkut baru untuk kegunaan Angkatan Udara Belanda pertama kalinya dikenal pada tahun 1984. Pada tahun 1991, 4 kategori pesawat keperluan pesawat pengangkut diperkenalkan. Kategori A adalah pesawat kargo besar dengan jarak operasi sekurang-kurangnya 4500 km dan mempunyai kemampuan untuk mengisi minyak di udara untuk pesawat F-16 Falcon. Pada tahun 1992, 2 buah pesawat DC-10-30CF telah diperoleh dari Martinair melalui kontrak beli/disewa balik. Apabila 1 dari pesawat yang dibeli musnah dalam kecelakaan Martinair Flight 495, pesawat ketiga telah dibeli dari Martinair.
Proses penukaran pesawat dilakukan melalui program jualan peralatan ketenteraan pada negara luar Amerika Serikat, yang mana telah diberi kepada firma McDonnell Douglas, pereka bagi kedua-dua pesawat DC-10 dan pesawat penangki KC-10. Biaya penukaran ini pada mulanya dianggarkan sekitar AS$89.5 juta (pada tahun 1994). Pesawat ini sepatutnya dilengkapi dengan kedua-dua sistem boom dan probe and drogue. Bagaimanapun, disebabkan firma McDonnell Douglas tidak mempunyai pengalaman dalam sistem Pengendali Mengisi Udara Kawalan Jauh (RARO) seperti yang diminta, dan juga disebabkan pesawat ketiga adalah berbeda dengan dua pesawat pertama, program ini tidak dapat disiapkan pada anggaran awal. Dengan mengeluarkan sistem probe and drogue dan tembok pembagi di antara ruang kargo dan penumpang, biaya akhir boleh beranggaran AS$96 juta. Untuk menampung kenaikan biaya, McDonnell Douglas telah mengupah perusahaan Belanda untuk melakukan kerjasama penukaran. Kerjasama penukaran pesawat ini telah dilakukan oleh KLM.
Proses penukaran ini telah dilakukan dari bulan Oktober 1994 hingga September 1995 untuk pesawat pertama dan dari bulan Februari hingga Desember 1995 untuk pesawat kedua. Proses penukaran ini mengambil masa lebih lama dari jangkaan, sebahagian besarnya disebabkan oleh McDonnell Douglas gagal untuk menghantar bahagian-bahagian yang diperlukan dalam mengikut masa. Ia sekali lagi menyebabkan peningkatan kos, tetapi kontrak perolehan helikopter AH-64 Apache untuk Angkatan Udara Belanda juga dibeli dari firma McDonnell Douglas, oleh itu harga dipersetujui bersama pada AS$96 juta.
Spesifikasi (KC-10A)
Ciri-ciri umum
- Kru: 4 (pilot, co pilot, jurutera penerbangan, pengendali joran)
- Panjang: 181 kaki 7 in (54.4 m)
- Rentang sayap: 165 kaki 4.5 in (50 m)
- Tinggi: 58 kaki 1 in (17.4 m)
- Luas sayap: 3,958 kaki² (367.7 m²)
- Berat kosong: 241,027 lb (109,328 kg)
- Berat isi: 593,000 lb (269,000 kg)
- Berat maksimum saat lepas landas: 590,000 lb (267,600 kg)
- Mesin: 3 × F103/General Electric CF6-50C2 turbofan, 52,500 lbf (236 kN) masing-masing
- Muatan bahan api maksimum: 356,000 lb (160,200 kg) (berat berlepas ditentukan oleh MTOW)
- Laju maksimum: 538 knot (619 bsj, 996 km/j)
- Jangkauan: 4,400 batu (7,032 km)
- Jangkauan feri: 11,500 batu (18,507 km)
- Langit-langit batas: 42,000 kaki (12,727 m)
- Laju tanjak: 6,870 kaki/min (34.9 m/s)
Sumber : wikipedia