Isu pemisahan diri Papua dari Indonesia memang sudah santer terdengar sejak awal era reformasi. Isu ini diperparah dengan munculnya beberapa organisasi separatis seperti Organisasi Papua Merdeka dan Organisasi Papua Barat Merdeka.
Isu ini kembali santer terdengar di tahun 2019 pasca insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Tidak hanya menyita perhatian warga Papua, kasus ini bahkan sudah menyentuh atensi banyak organisasi internasional.
Namun skenario mengenai lepasnya Papua dari Indonesia ini tentu akan menjadi mimpi buruk bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Namun jika memang Papua berhasil lepas, maka hal-hal yang terjadi adalah sebagai berikut.
1. Indonesia akan kehilangan salah satu surga wisatanya
Papua sudah terkenal secara internasional sebagai wilayah dengan kekayaan wisata yang melimpah. Tidak diragukan lagi bahwa Papua memang memiliki spot-spot kelas dunia yang dapat berpotensi memberikan pemasukan kepada Indonesia.
Salah satu contoh wisata kelas dunia Papua adalah Raja Ampat. Lokasi wisata ini sudah memiliki reputasi kelas kakap di mata para pelancong internasional.
2. Indonesia bisa kehilangan salah satu sumber pemasukan terbesar
Meskipun jumlah saham Indonesia di PT Freeport terbilang sangat kecil, namun tidak diragukan jika Indonesia akan kehilangan sumber pemasukan paling konsisten sejak era Presiden Soeharto.
Prsentase kecil tersebut sudah bisa menghasilkan sekitar triliunan rupiah untuk Indonesia. Tidak heran jika PT Freeport merupakan mitra yang memberikan pemasukan paling signifikan bagi pemerintah Indonesia.
3. Berpotensi untuk putus hubungan dengan Amerika Serikat
Selama ini alasan Presiden Barrack Obama selalu gencar merangkul Indonesia tidak lain karena banyaknya perusahaan tambang Amerika Serikat di tanah Papua.
Misi Amerika Serikat untuk menambang emas ini sudah ramai digalakkan bahkan sebelum era reformasi. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa CIA sampai melakukan berbagai misi terselubung untuk menjatuhkan Soekarno karena tidak mau memberikan tambang Grassberg. Baru pada era Soeharto, tambang-tambang Amerika Serikat bebas berdiri di Bumi Cendrawasih.
Jika Papua sampai lepas, kemungkinan besar Amerika Serikat akan kehilangan kontrak dan pemasukan karena perjanjian-perjanjian tersebut dilakukan atas nama pemerintah Indonesia. Namun beberapa pihak juga menyebut jika sampai Papua lepas, maka Amerika Serikat akan lebih mudah dalam menguasai tanah dan kekayaan di Papua.
4. Papua akan lebih menderita
Wacana Papua keluar dari Indonesia lantas memunculkan suatu pertanyaan: akankah wilayah tersebut lebih makmur kedepannya?
Papua sama sekali belum siap untuk berdiri sebagai negara merdeka karena masih memiliki banyak kekurangan di berbagai sektor. Sektor yang paling terlihat adalah terkait kompetensi orang-orangnya.
5. Papua akan terpuruk dan susah untuk menjadi negara maju
Meski memiliki kekayaan yang melimpah, Papua perlu orang dengan kompetensi yang cakap untuk mengelola sumber daya alam mereka.
Sementara yang selama ini kita lihat, Papua masih memiliki keterbelakangan yang cukup ketara, dari mulai infrastruktur, pendidikan, pembangunan, dan militer. Banyaknya kekurangan ini menandakan bahwa Papua belum siap untuk meniti perjalanan sebagai negara merdeka.
Tidak hanya sampai di situ. Karena lemahnya pertahanan dan kondisi sumber daya manusia, wilayah Papua akan sangat mudah untuk diintervensi oleh pihak asing.