“Aturan Main Baru”, Apa Suriah Punya Iskander-M?


Sebuah “Aturan Main” baru, secara resmi diumumkan oleh Rusia setelah pesawat pengintai Il-20 mereka ditembak jatuh di langit Suriah.

Dilansir dari Bao Dat Viet, bahwa Angkatan Bersenjata Suriah (SAA) akan menanggapi tiap serangan udara Israel langsung terhadap angkatan udaranya, tulis surat kabar Kuwait Al-Ra’i mengutip pernyataan pejabat militer senior Suriah sebagai bagian dari kebijakan baru dari Suriah.

Damaskus telah diberikan “lampu hijau” oleh militer Rusia, yang memungkinkan SAA untuk melakukan serangan pertahanan diri jika militer Israel mengebom pasukan Suriah ataupun penasihat militer Rusia.

Jadi ini adalah reaksi terkuat yang pernah diberikan oleh Moskow setelah jet tempur Il-20 dibombardir oleh jet tempur Israel di lepas pantai Mediterania. Tel Aviv kabarnya juga telah diberitahu tentang kebijakan baru Rusia tersebut.

Tapi sumber itu membantah kemungkinan bahwa Rusia harus benar-benar mengedepankan kebijakan baru sehubungan dengan pernyataan baru-baru ini oleh para pejabat militer Israel mengenai apakah akan menekan potensi rudal Angkatan Bersenjata Suriah.


Namun yang lebih penting lagi, beberapa laporan telah mengkonfirmasi bahwa militer Rusia baru-baru ini telah menyelesaikan pengiriman rahasia rudal berbasis darat jarak menengah dan jarak jauh berpemandu satelit GLONASS kepada SAA.

Kementerian Pertahanan Suriah diperkirakan tidak akan mengkonfirmasi atau membantah berita yang ditulis oleh Al-Ra’i Kuwait, karena Damaskus telah menghindari berkomentar mengenai keputusan strategis semacam itu.

Menurut analis militer regional, kemungkinan besar bahwa Rusia diam-diam menyerahkan rudal balistik taktis Iskander-M dengan jangkauan 280 km dan menggunakan panduan dari satelit GLONASS.

Serta tidak menutup kemungkinan bahwa versi Iskander, yang diterima oleh SAA itu adalah varian domestik dari Iskander-M, dengan jangkauan hingga 500 km yang mampu merespon langsung ke basis terdalam di wilayah Israel.


Citra Satelit Israel Tunjukkan Rudal Iskander di Suriah

Pada bulan Januari 2018, laporan berita mengklaim bahwa Rusia telah meluncurkan sebuah rudal balistik Iskander (NATO menyebutnya SS-26 Stone) dari Latakia menuju target ISIS di sekitar Deir ez-Zour. Tim riset ImageSat International (iSi) yang memantau bandara Latakia telah memperhatikan tanda-tanda yang menunjukkan peluncuran tersebut benar terjadi.

Bukti visual berdasarkan citra satelit resolusi tinggi EROS B mencakup apa yang tampaknya merupakan area peluncuran besar rudal Iskander dengan tanda-tanda baru di sekitarnya.

Tanda-tanda menunjukkan ada pergerakan kendaraan berat bergerak antara pos peluncur Iskander dan area peluncuran. Tanda lain dari hari-hari terakhir menunjukkan bahwa truk transloader rudal memasok peluncur Iskander, kembali ke pos permanennya.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait