Amnesti Internasional Indonesia Ingatkan Agar Pemerintah Tak Langgar HAM di Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata Papua

Amnesty International Indonesia mengingatkan kepada pemerintah untuk tak melanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dalam mengejar pelaku penembakan terhadap 31 pekerja di Kabupaten Nduga, Papua.

"Serangan berdarah di Nduga ini juga tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk membungkam kebebasan dan melanggar hak asasi manusia. Pihak berwenang juga harus memastikan bahwa polisi dan militer memberikan keamanan bagi semua orang, tanpa diskriminasi, setelah serangan di Papua." papar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid.

Usman menyadari, kondisi lapangan yang kompleks di mana aparat penegak hukum sering berada di situasi berbahaya ketika melaksanakan tugas mereka di wilayah Papua.


Namun, kata dia, dalam situasi seperti itu, aparat penegak hukum harus memastikan penghormatan penuh terhadap hukum hak asasi manusia internasional, termasuk perlindungan terhadap hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan, dan harus mengikuti standar internasional tentang penggunaan kekuatan di setiap saat.

"Kegagalan untuk menghormati hak asasi manusia akan berkontribusi pada siklus permusuhan dan kekerasan yang semakin meningkat dengan risiko lebih banyak nyawa yang hilang maupun dalam bahaya, termasuk risiko bagi aparat penegak hukum," imbuh dia.

Lebih jauh, Amnesti Internasional Indonesia mendesak otoritas Indonesia untuk tidak gegabah membuat kebijakan berupa pendekatan militer dalam merespon kejadian di Nduga demi mencegah jatuhnya lebih banyak korban dari warga sipil.

"Indonesia semestinya merujuk pada kebijakan menghadapi situasi serupa di Aceh, dengan mengedepankan jalan non-militer, yang terbukti mengakhiri konflik bersenjata dan mencegah jatuhnya banyak korban sipil," pungkas dia.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait