Di India Banyak kasus terjadi gara-gara sapi

Sapi-sapi yang berkeliaran di jalan-jalan raya India.

Dituduh Makan Daging Sapi, Perempuan India Diperkosa Beramai-ramai

Seorang perempuan India diduga diperkosa sekelompok pria setelah dituduh menyantap daging sapi.

Kepada BBC, perempuan asal negara bagian Haryana itu meneritakan, empat orang pria memperkosa dia dan sepunya yang berusia dua pekan lalu.

Para pemerkosa sebelumnya menuduh kedua perempuan Muslim tersebut telah menyantap daging sapi, yang disangkal oleh pasangan kakak beradik itu.

"Mereka (para pelaku) mengatakan, kami makan daging sapi dan karena itulah kami dipermalukan (diperkosa)," kata perempuan itu kepada BBC.

"Mereka bahkan mengancam akan membunuh saya dan keluarga saya jika memberi tahu kepada siapapun tentang yang terjadi pada kami," tambah dia.

Korban menambahkan, para pria tersebut juga memukuli paman dan bibinya hingga meninggal dunia di rumah mereka di kawasan Mewat, daerah yang didominasi penduduk Muslim.

Sementara itu, polisi mengatakan, para terduga pelaku sudah ditangkap. Mereka sudah dijerat dakwaaan melakukan perkosaan dan pembunuhan.

Meskipun perkosaan diduga terjadi dua pekan lalu, berita kejadian tersebut baru tersebar beberapa hari belakangan.

Umat Hindu di India memandang sapi sebagai binatang suci dan penyembelihan binatang tersebut dilarang di sejumlah negara bagian, termasuk di Haryana.

Wanita Hamil dari Kasta Rendah India Diserang karena Tolak Singkirkan Bangkai Sapi

Massa yang marah di India menyerang seorang wanita hamil dari kasta rendah dan keluarganya karena menolak menyingkirkan bangkai sapi di jalan.

Polisi India, Senin (26/9/2016, mengatakan, wanita bernama Sangita Ranawasia dan sedang hamil lima bulan itu sudah pulih dari perawatan di rumah sakit, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Ranawasia dan tujuh anggota keluarganya, semuanya dari masyarakat Dalit, kasta terendah di India, dipukul dengan tongkat di desa mereka di negara bagian Gujarat, India barat, Jumat (23/9/2016).

“Enam orang dari kasta di atasnya, dari masyarakat Darbar, telah ditangkap karena menyerang wanita hamil dan keluarganya,” kata Wakil Kepala Polisi Superintenden BA Chavda.

"Terdakwa sekarang berada di tahanan pengadilan dan hukuman atas mereka akan segera diputuskan,” kata Chavda di Distrik Banaskantha, Gujarat.

Serangan pada Jumat lalu terjadi ketika warga dari kasta Dalit melanjutkan aksi mogok mereka menentang pengumpulan bangkai sapi di jalan-jalan di Gujarat.

Aksis mogok tersebut dilakukan warga dari kasta Dalit untuk memprotes atas hukuman cambuk empat warga dari kasta yang sama pada Juli lalu.

Dalit, sebelumnya dikenal sebagai kaum "tak tersentuh" biasanya bertugas untuk membersihkan bangkai sapi yang mati di jalan-jalan, di mana binatang sering berkeliaran dengan bebasnya.

Kemarahan dari komunitas Dalit memuncak setelah empat warga dari desa mereka dicambuk oleh warga dari kasta yang lebih tinggi, yang menuduh mereka membunuh binatang tersebut.

Sapi dianggap suci oleh umat Hindu dan pembunuhan atas hewan kerahmat tersebut dilarang di sebagian besar negara bagian India.

Perdana Menteri Narendra Modi yang nasionalis mendesak penghentian serangan terhadap kaum Dalit, yang terletak di bagian paling bawah dalam hirarki sosial India.

Menurut data statistik dari Biro Catatan Kejahatan Nasional India, sebanyak 25.455 kasus kejahatan menimpa kasta Dalit pada tahun 2.000.

Data itu juga mengungkapkan bahwa setiap jam dua orang penyandang kasta Dalit diserang, dan setiap hari tiga perempuan Dalit diperkosa, dua orang Dalit dibunuh serta dua rumah Dalit dibakar.

Dituduh Membawa Daging Sapi, 2 Perempuan Dikeroyok Warga

Dua perempuan Muslim dipukuli hingga babak belur di dekat sebuah stasiun kereta api di wilayah tengah India karena diketahui membawa daging sapi.

Setelah babak belur dipukuli baru diketahui ternyata yang dibawa kedua perempuan itu adalah daging kerbau.

Kepolisian Madhya Pradesh mengatakan, kedua perempuan itu dikeroyok pada Selasa (26/7/2016) di stasiun yang sibuk itu setelah sekelompok orang mencurigai mereka.

"Kami menerima laporan dan langsung mengirimkan petugas untuk menahan keduanya, tetapi warga sudah terlebih dahulu mengeroyok mereka," kata Manoj Sharma, kepala kepolisian distrik Mandsaur tempat insiden itu terjadi.

Setelah bisa diselamatkan dari amuk warga, daging yang dibawa kedua perempuan itu diperiksa dan ternyata adalah daging kerbau.

Alhasil, kedua perempuan itu hanya dijerat dakwaan yang lebih ringan yaitu membawa daging dalam jumlah banyak untuk dijual tanpa memiliki izin

Sementara itu, tak satupun dari orang-orang yang mengeroyok kedua perempuan itu diperiksa atau ditahan.

Insiden ini terjadi setelah sekelompok warga dari kasta rendah di negara bagian Gujarat dihajar hingga babak belur karena dituduh membunuh seekor sapi.

Di India yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu, sapi dianggap sebagai hewan suci sehingga membunuh hewan ini dianggap sebagai perbuatan ilegal.

Beberapa negara bagian bahkan melarang kepemilikan dan penjualan daging sapi. Pelanggar aturan ini bahkan terancam hukuman penjara cukup lama.

Dua pria di India ini dipaksa makan kotoran sapi karena mengangkut 700 kg daging sapi di jalan
dekat kota Faridabad, Haryana, India utara.

Angkut 700 Kg Daging Sapi, Dua Pria Dipaksa Makan Kotoran Sapi

Anggota geng sayap kanan, aktivis penyayang binatang, di India memaksa dua pria untuk makan campuran kotoran dan kencing sapi.

Hal itu terjadi setelah kelompok main hakim sendiri dari fundamentalis lokal menemukan dua pria mengangkut 700 kg daging sapi di mobil mereka di jalan dekat kota Faridabad, Haryana, India utara.

Geng fundamentalis lokal itu ingin menghukum dua pria yang mengambil keuntungan ekonomis dari sapi, hewan yang dianggap suci oleh masyarakat lokal.

Negara Bagian Haryana dikenal sebagai wilayah yang memiliki aturan yang ketat terkait konsumsi daging sapi dan perdagangan hewan tersebut, seperti dilaporkan Daily Express.

Di sana juga terdapat pegiat pencinta sapi yang dikenal dengan nama Gau Rakshak Dal. Anggota kelompok inilah yang memaksa dua pria itu untuk memakan kotoran sapi tersebut.

Otoritas Haryana melarang perdagangan daging sapi. Pelaku yang ketahuan dapat dihukum hingga sepuluh tahun penjara dan denda Rp 18,5 juta.

Dua pria yang kedapatan sedang mengangkut 700 kg daging sapi itu berasal dari wilayah lain untuk memenuhi kebutuhan pasar menjelang hari raya Idul Fitri.

Anggota geng Gau Rakshak Dal melakukan tindakan main hakim sendiri dengan memaksa dua pria tadi untuk makan panchagavya - campuran kotoran sapi, urin, susu dan dadih.

Selain dipaksa makan kotoran sapi, dua pria tampaknya juga telah diserang secara fisik, karena wajah mereka tampak lebam atau memar parah.

Dalam video yang dirilis geng lokal itu, dua pria itu berjuang menahan pergolakan dari dalam perut mereka. Ketika porsi panchagavya itu hampir habis, mereka pun muntah-muntah.

Dharmendra Yadav, Ketua Gau Rakshak Dal, mengatakan kepada India Express,  “Ketika kami menangkap mereka, mereka memiliki 700 kilogram daging sapi di dalam mobil mereka”.

Hukuman dengan memakan panchagavya diberikan dengan tujuan untuk “menyucikan”  dua pria pengangkut daging sapi tersebut.

“Kami memaksa mereka makan panchagavya untuk memberi mereka pelajaran, dan juga untuk memurnikan mereka,” kata Yadav.

Para aktivis kemudian menyerahkan sepasang pria itu kepada  polisi Faridabad, yang menahan mereka sesuai dengan Undang-Undang Larangan Penyembelian Sapi di Haryana.

Kepala polisi setempat, Anil Kumar, mengonfirmasi kasus tersebut dan sepasang pria itu sedang dalam tahanan sambil menunggu proses hukum selanjutnya.

Menteri Pendidikan Haryana, Ram Bilas Sharma, membela para aktivis penyayang sapi. Dia  mengatakan, tindakan dilakukan para "penyayang sapi yang dibentuk atas UU yangg  baru".

Sharma kepada India Today mengatakan, "Haryana adalah tempat para penyayang sapi. Masyarakat lokal memiliki penghormatan yang besar terhadap sapi.”

Tahun lalu, Menteri Besar Haryana, Manohar Lal Khattar, mengatakan umat lain yang biasa menggunakan sapi pada setiap hari raya harus menghormati masyarakat lokal jika mereka ingin terus hidup di India.

Pada September 2015, seorang pria tua digantung oleh massa di Dadri, Negara Bagian Uttar Pradesh, karena menyimpan daging sapi di rumahnya. Pembunuhan itu mengejutkan.

Ironisnya, meskipun larangan pembantaian sapi, India tetap pengekspor daging sapi paling tinggi di dunia, menurut Departemen Pertanian AS. India juga mengekspor daging kerbau.

Sumber : KOMPAS

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait