![]() |
Rudal pencegat ultracepat baru yang sedang dikembangkan oleh China. © CASIC |
China telah mengembangkan pencegat anti rudal ultra cepat jenis baru yang mampu untuk menjatuhkan proyektil yang masuk, dan meluncur 10 kali lebih cepat dari sebutir peluru, menurut pembuat rudal terbesar di China, seperti dilansir dari China Military.
China Aerospace Science and Industry Corp atau CASIC, baru-baru ini mengumumkan bila Akademi Kedua di Beijing itu telah membuat rudal pertahanan udara generasi terbaru yang menggabungkan teknologi ruang angkasa dan digambarkan sebagai satu dari pilar kekuatan strategis dunia.
Senjata semacam ini sangat sulit untuk dirancang, sehingga hanya segelintir negara di dunia yang mampu mengembangkannya, kata perusahaan milik negara tersebut. Menurut CASIC bahwa produknya mampu menjatuhkan target puluhan kilometer diatas tanah yang terbang 10 kali lebih cepat dari sebutir peluru.
![]() |
Ilustrasi rudal pencegat. © CASIC |
Akademi Kedua yang dibangun oleh CASIC itu adalah pengembang sistem pertahanan udara utama China.
Meskipun saat diperkenalkan tidak menyebut kemampuan pencegat rudal tersebut secara spesifik, para ahli mengatakan deskripsi “puluhan kilometer” dan “10 kali lebih cepat dari peluru“, hal ini menunjukkan jangkauannya antara 10-100 km dan kecepatan minimumnya sekitar 12.000 km/jam, merujuk pada kecepatan peluru dari sebuah pistol, paling lambat biasanya bergerak 1.200 km/jam.
Menariknya, CASIC mengatakan bahwa pencegat anti rudal baru tersebut di kembangkan oleh tim desainer dengan usia rata-rata 32 tahun. Para perancang muda ini telah mengatasi banyak permasalahan selama penelitian dan pengembangan, termasuk meledaknya sebuah prototipe atau purwarupa senjata selama pengujian terbang.
Para ahli mengatakan bahwa pencegat anti rudal canggih memerlukan teknologi terdepan dan teknik manufaktur maju serta bahan kelas satu. Senjata pencegat rudal semacam itu, hanya bisa berhasil setelah melaksanakan sejumlah besar uji penerbangan.
China telah berhasil menyelesaikan tiga pengujian intersepsi rudal darat ketinggian medium di tahun 2010, 2013 dan 2014, menurut keterangan Kementerian Pertahanan China.