Korea Utara (Korut) telah merilis sebuah film propaganda anti Amerika Serikat (AS) terbaru di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Video tersebut menampilkan simulasi serangan ke kapal induk AS.
Saluran propaganda negara komunis itu, Mearir (Echo) merilis rekaman serangan rudal tersebut, yang menyatakan bahwa "musuh yang akan dihancurkan berada dalam pandangan kita," seperti dikutip dari Independent, Jumat (28/4/2017).
Saluran propaganda negara komunis itu, Mearir (Echo) merilis rekaman serangan rudal tersebut, yang menyatakan bahwa "musuh yang akan dihancurkan berada dalam pandangan kita," seperti dikutip dari Independent, Jumat (28/4/2017).
Video berdurasi 2,5 menit itu dimulai dengan adegan parade militer Korut beberapa waktu lalu yang menampilkan sejumlah rudal balistik. Disertai musik dramatis, kapal induk AS ditampilkan tampak terbakar setelah serangan rudal, disertai dengan keterangan peringatan yang sangat kasar. "Ketika musuh melakukan langkah pertama menujuk agresi dan invasi," begitu jika diartikan.
Sebuah judul kedua berbunyi: "Kami akan menunjukkan kepada Anda betapa kuatnya negara yang memimpin teknologi nuklir dan rudal duniawi."
Meskipun Korut dikenal dengan propaganda bombastisnya, namun mereka telah menggenjot produksinya dalam beberapa pekan terakhir. Selama konser awal bulan ini dihadiri oleh pemimpin negara Kim Jong-Un, sebuah video disiarkan menunjukkan peluru kendali melintas di Pasifik dan membuat sebuah kota di AS terbakar.
Rekaman itu diakhiri dengan menyorot bendera AS yang terbakar, tumpang tindih dengan gambar sebuah pemakaman.
Video propaganda ini muncul tidak lama setelah AS mengumumkan mereka mengirim kapal perang ke Semenanjung Korea dan Donald Trump mengatakan bahwa gelombang baru sanksi AS akan dikenakan pada negara Komunis itu dalam upaya untuk mengisolasinya secara ekonomi.
Ikuti kami di instagram @militerysindonesia
Sebuah judul kedua berbunyi: "Kami akan menunjukkan kepada Anda betapa kuatnya negara yang memimpin teknologi nuklir dan rudal duniawi."
Meskipun Korut dikenal dengan propaganda bombastisnya, namun mereka telah menggenjot produksinya dalam beberapa pekan terakhir. Selama konser awal bulan ini dihadiri oleh pemimpin negara Kim Jong-Un, sebuah video disiarkan menunjukkan peluru kendali melintas di Pasifik dan membuat sebuah kota di AS terbakar.
Rekaman itu diakhiri dengan menyorot bendera AS yang terbakar, tumpang tindih dengan gambar sebuah pemakaman.
Video propaganda ini muncul tidak lama setelah AS mengumumkan mereka mengirim kapal perang ke Semenanjung Korea dan Donald Trump mengatakan bahwa gelombang baru sanksi AS akan dikenakan pada negara Komunis itu dalam upaya untuk mengisolasinya secara ekonomi.
