Strategi Keamanan Baru Rusia Anggap AS Sebagai Ancaman

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam Pertemuan di KTT G8, Lough Erne, Irlandia Utara, 17 Juni 2013. (Foto: Reuters)
MOSKOW – Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Rusia yang memburuk setidaknya dalam satu tahun terakhir membuat Moskow menganggap Negeri Paman Sam sebagai ancaman bagi kepentingan nasionalnya dalam dokumen strategi keamanan terbarunya.

Dokumen yang berjudul “Tentang Strategi Keamanan Nasional Federasi Rusia” itu ditandatangani Presiden Vladimir Putin pada malam tahun baru lalu untuk menggantikan dokumen versi 2009 yang disahkan presiden saat itu, Dmitry Medvedev. Dokumen sebelumnya tidak menyebutkan AS ataupun NATO sebagai ancaman bagi kepentingan nasional Rusia.

Disebutkan dalam dokumen terbaru itu bahwa tindakan Rusia yang melakukan kebijakan yang independen menimbulkan reaksi dari AS dan sekutunya yang memberikan tekanan pada negara pimpinan Presiden Putin itu.

“Menjalankan kebijakan independen, baik secara domestik maupun internasional menyebabkan aksi balasan dari AS dan sekutunya, yang ingin menjaga dominasinya dalam kancah dunia.”

“Hal itu kemungkinan menimbulkan tekanan politik, ekonomi, dan informasi terhadap Rusia,” demikian tertulis dalam dokumen tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu (2/1/2016).

Dokumen yang berfungsi sebagai dasar perencanaan strategi yang berhubungan dengan keamanan nasional Rusia bagi berbagai lembaga negara itu menyebutkan AS dan Uni Eropa memberikan dukungannya terhadap kudeta di Ukraina yang menyebabkan konflik militer dan perpecahan di dalam masyarakat negara itu. Ekspansi militer NATO dan AS di negara-negara tetangga Rusia juga dianggap sebagai sebuah ancaman terhadap keamanan nasional.

Hubungan antara Rusia dengan negara-negara Barat memburuk sejak aneksasi Krimea yang dilakukan Rusia pada Maret 2014. Sejak saat itu, Barat menuduh Rusia membantu pemberontak di wilayah timur Ukraina yang ingin bergabung dengan Moskow.

Barat kemudian menjatuhkan berbagai sanksi terhadap warga dan perusahaan Rusia, yang dibalas dengan pembatasan impor makanan dan barang dari Uni Eropa.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait