Pasukan Afghanistan sedang berjuang keras menghadapi Taliban, namun ironisnya hampir 40% pasukan Afghanistan adalah “Pasukan Hantu”, atau pasukan yang hanya ada dalam kertas.
Karim Atal adalah adalah Kepala Dewan Propinsi di Helmand, dimana Taliban telah merebut sebagian besar wilayah, yang sebelumnya berada di bawah kendali pasukan Afghanistan.
“Pada pos-pos pemeriksaan dimana seharusnya dijaga 20 tentara Afghanistan, hanya ada 8 atau 10 tentara saja yang ada,” Kata Atal kepada Associated Press.” Itu karena beberapa tentara yang digaji tidak melakukan tugasnya karena memiliki hubungan dekat dengan Panglima Perang lokal.”
Dalam kasus yang lain, tentara atau polisi yang sudah tewas tapi masih terdaftar sebagai anggota aktif, sementara gajinya dikantongi para pejabat polisi atau tentara senior, lanjut Atal dan memperkirakan sekitar 40% dari anggota tentara dan kepolisian yang terdaftar sebenarnya tidak ada.
Mantan Wakil Kepala Kepolisian Helmand, Pacha Gul Bakhtiar, mengatakan Propinsi ini memiliki 31.000 petugas kepolisian yang terdaftar, namun pada kenyataannya tidak seperti itu.
“Pemerintah Afghanistan mengabaikan masalah itu,” kata anggota Parlemen Afghanistan Ghulam Hussain Nassir kepada AP.”Ketika kita mengatakan memiliki 100 tentara di medan perang, pada kenyataannya itu hanya 30-40 tentara saja, dan itu bisa menimbulkan potensi bencana besar ketika mendapat serangan musuh.”
Pasukan keamanan Afghanistan sepenuhnya masih didanai dari masyarakat internasional dengan anggaran sebesar US$ 5 milyar per tahun yang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat.
Sputnik