Hari ini, 74 tahun yang lalu adalah saat terjadi peperangan anti kapal selam yang melibatkan kapal selam I-124 milik Kekaisaran Jepang, Korvet HMAS Deloraine, HMAS Katoomba, HMAS Lithgow milik Angkatan Laut Australia dan kapal perusak Amerika, USS Alden dan perusak Edsall.
Kapal selam midget Jepang yang tenggelam saat menyerang pelabuhan Sydney |
Pada bulan Mei 1942, kapal selam I-124 bersama dengan I-122 dan I-127 berlayar ke dekat pelabuhan Sydney, Australia dan melepaskan tiga kapal selam midget Type A untuk menyerang kapal-kapal perang Sekutu dipelabuhan Sydney. Malam hari sebelumnya, I-124 melepaskan satu kapal terbang kecil untuk mengintai kapal perang di pelabuhan tersebut dan melihat kapal perang USS Chicago, Amerika, kapal perang yang bernilai tinggi untuk dihancurkan.
Ketiga kapal selam Kekaisaran Jepang tersebut kemudian pergi dan bersembunyi didekat pelabuhan Hacking, Australia dan menunggu kapal-kapal selam midget-nya disana. Midget berhasil menyusup ke pelabuhan Sydney dan salah satunya melepaskan torpedo ke USS Chicago yang meleset dan mengenai kapal depot HMAS Kittabul. Ledakan di kapal HMAS Kittabul menewaskan 19 pelaut Australia dan dua pelaut Inggris. Midget lainnya gagal meledakkan kapal perang lainnya.Ketiga kapal selam midget itu akhirnya tidak pernah kembali ke kapal selam induk (I-122, I-124 dan I-127) yang menunggunya.
Pada tanggal 10 Desember 1942, 11 hari sebelum melakukan misi ke perairan Darwin, kapal selam I-124 menembakkan torpedo dan menenggelamkan kapal barang Inggris Hareldawns (1.523 ton)di Luzon barat, Filipina. I-124 kemudian berlayar ke teluk Cam Ranh, sebelum kemudian kembali ke Filipina dan berpatroli di teluk Manila pada akhir Desember 1942. Pada tanggal 31 Desember, I-124 tiba di Davao dan bergabung dengan sisa-sisa skuadron kapal selam ke-6 (I-121, I-122 dan I-123 dan kapal selam suplai Chogei-6600 ton).
Skuadron ke-6 kemudian ditugaskan untuk beroperasi di Laut Flores dan selat Flores di Indonesia. Pada tanggal 10 Januari 1942, I-124 kembali ke Davao dan menyebarkan ranjau di teluk Manila yang kemudian menenggelamkan kapal kargo berbendera Panama, Daylight.
Pada tanggal 16 Januari 1942, I-124 menyebarkan 27 ranjau didekat perairan Darwin dimana saat itu terlihat 40 kapal perang sekutu berada di pelabuhan.
Pada tanggal 19 Januari, I-124 mengirimkan sinyal radio dan melaporkan kedatangan tiga kapal induk yang dikawal beberapa kapal perusak Sekutu, tapi sinyal yang dikirimkan berhasi dipecahkan kodenya oleh pihak sekutu yang kemudian memperingatkan seluruh armada Sekutu tentang penyusupan kapal selam Jepang diperairan Darwin.
Ketiga kapal selam Kekaisaran Jepang tersebut kemudian pergi dan bersembunyi didekat pelabuhan Hacking, Australia dan menunggu kapal-kapal selam midget-nya disana. Midget berhasil menyusup ke pelabuhan Sydney dan salah satunya melepaskan torpedo ke USS Chicago yang meleset dan mengenai kapal depot HMAS Kittabul. Ledakan di kapal HMAS Kittabul menewaskan 19 pelaut Australia dan dua pelaut Inggris. Midget lainnya gagal meledakkan kapal perang lainnya.Ketiga kapal selam midget itu akhirnya tidak pernah kembali ke kapal selam induk (I-122, I-124 dan I-127) yang menunggunya.
Pada tanggal 10 Desember 1942, 11 hari sebelum melakukan misi ke perairan Darwin, kapal selam I-124 menembakkan torpedo dan menenggelamkan kapal barang Inggris Hareldawns (1.523 ton)di Luzon barat, Filipina. I-124 kemudian berlayar ke teluk Cam Ranh, sebelum kemudian kembali ke Filipina dan berpatroli di teluk Manila pada akhir Desember 1942. Pada tanggal 31 Desember, I-124 tiba di Davao dan bergabung dengan sisa-sisa skuadron kapal selam ke-6 (I-121, I-122 dan I-123 dan kapal selam suplai Chogei-6600 ton).
Skuadron ke-6 kemudian ditugaskan untuk beroperasi di Laut Flores dan selat Flores di Indonesia. Pada tanggal 10 Januari 1942, I-124 kembali ke Davao dan menyebarkan ranjau di teluk Manila yang kemudian menenggelamkan kapal kargo berbendera Panama, Daylight.
Pada tanggal 16 Januari 1942, I-124 menyebarkan 27 ranjau didekat perairan Darwin dimana saat itu terlihat 40 kapal perang sekutu berada di pelabuhan.
Pada tanggal 19 Januari, I-124 mengirimkan sinyal radio dan melaporkan kedatangan tiga kapal induk yang dikawal beberapa kapal perusak Sekutu, tapi sinyal yang dikirimkan berhasi dipecahkan kodenya oleh pihak sekutu yang kemudian memperingatkan seluruh armada Sekutu tentang penyusupan kapal selam Jepang diperairan Darwin.
HMAS Deloraine melepaskan bom kedalaman saat memburu kapal selam I-124 Jepang |
Pada tanggal 20 Januari 1942, kapal tanker Trinity melaporkan serangan yang dilakukan kapal selam Jepang, yang kemudian direspon dengan pengiriman dua kapal perusak AS, Alden dan Adsall. Perusak Alden melepaskan bom kedalaman yang tampaknya gagal menenggelamkan I-124.
Pada tanggal 20 Januari 1942, Korvet Australia, Deloraine, Lithgow dan Katoomba dikirim ke tempat terlihatnya kapal selam Jepang. Deloraine yang tiba lebih dulu diserang dengan torpedo oleh I-124 yang gagal mengenai sasaran. Deloraine kemudian balas menyerang dengan melepaskan bom kedalaman yang tampaknya salah satu bom tersebut berhasil merusak kapal selam I-124 Jepang.
Korvet Lithbow dan Katoomba yang baru tiba ikut membantu dengan menyerang dengan bom-bom kedalaman. Menjelang malam, kapal perusak USS Alden dan Edsall datang membantu, Edsall yang mendeteksi tumpahan minyak yang diperkirakan berasal dari I-124 melepaskan lima bom kedalaman dan tercatat tiga diantaranya meledak. Dini hari tanggal 21 Januari 1942, HMAS Deloraine kembali ke lokasi yang sudah ditandai dan melepaskan tiga bom kedalaman berturut –turut. Hingga akhirnya dipastikan kapal selam I-124 berhasil ditenggelamkan.
I-124 akhirnya tenggelam bersama ke 80 awaknya, dan berakhir sudah perjuangan kapal selam yang menjadi teror menakutkan bagi Australia selama Perang dunia ke-II. I-124 dianggap bertanggung jawab atas tenggelamnya beberapa kapal dagang serta penyerangan dipelabuhan Sydney dan Darwin, Australia.
Pada tanggal 20 Januari 1942, Korvet Australia, Deloraine, Lithgow dan Katoomba dikirim ke tempat terlihatnya kapal selam Jepang. Deloraine yang tiba lebih dulu diserang dengan torpedo oleh I-124 yang gagal mengenai sasaran. Deloraine kemudian balas menyerang dengan melepaskan bom kedalaman yang tampaknya salah satu bom tersebut berhasil merusak kapal selam I-124 Jepang.
Korvet Lithbow dan Katoomba yang baru tiba ikut membantu dengan menyerang dengan bom-bom kedalaman. Menjelang malam, kapal perusak USS Alden dan Edsall datang membantu, Edsall yang mendeteksi tumpahan minyak yang diperkirakan berasal dari I-124 melepaskan lima bom kedalaman dan tercatat tiga diantaranya meledak. Dini hari tanggal 21 Januari 1942, HMAS Deloraine kembali ke lokasi yang sudah ditandai dan melepaskan tiga bom kedalaman berturut –turut. Hingga akhirnya dipastikan kapal selam I-124 berhasil ditenggelamkan.
I-124 akhirnya tenggelam bersama ke 80 awaknya, dan berakhir sudah perjuangan kapal selam yang menjadi teror menakutkan bagi Australia selama Perang dunia ke-II. I-124 dianggap bertanggung jawab atas tenggelamnya beberapa kapal dagang serta penyerangan dipelabuhan Sydney dan Darwin, Australia.