Angkatan Bersenjata Singapura Siap Gelar Latihan Besar-Besaran

Angkatan Bersenjata Singapura Siap Gelar Latihan Besar-Besaran/Asian Defence
Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan melakukan latihan militer di beberapa lokasi selama seminggu sejak hari Senin esok (25 Januari). SAF juga akan mengadakan latihan skenario penyelamatan dengan mendemonstrasikan berbagai peralatan tempur mereka di Pasir Laba (SAFTI) selama periode yang sama.

Dalam rilis media yang dikeluarkan pada hari Sabtu (23 Januari), Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) mengatakan bahwa daerah yang terkena latihan militer ini adalah Ama Keng, Bedok Jetty, Hong Kah, Jalan Bahar, Jalan Kwok Min, Kranji, Lentor, Lim Chu Kang, Mandai, Marsiling, Neo Tiew, Seletar, Sembawang, Simpang, Tuas dan Atas Jurong. Latihan ini akan dimulai sejak pukul 08:00 pada hari Senin hingga pukul 08:00 pada tanggal 1 Februari.

Mengingat adanya aktivitas menembak di Pasir Laba, MINDEF mengingatkan agar kapal transportasi laut serta nelayan yang berlayar melalui Selat Barat Johor untuk menjaga jarak sekitar 75 meter dari Sea Lane dan tidak masuk dalam area Living Firing Boundary.

Peluru kosong dan thunderflashes akan digunakan selama latihan militer, sedangkan dalam latihan Live Fire Exercise akan menggunakan peluru tajam dan flare. Perwakilan MINDEF menegaskan agar masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap berada di daerah-daerah yang aman dari lokasi latihan tersebut.

Dalam rilis yang sama, MINDEF menyarankan masyarakat untuk menjauhi Changi Naval Base dan Tuas Naval Base, serta Pulau Sudong, Pulau Senang dan Pulau Pawai. Hal tersebut perlu dilakukan agar masyarakat sipil tidak terkenal peluru nyasar.

Kemudian pada hari Senin tanggal 5 Februari mendatang, Angkatan Udara Singapura (RASF) akan melakukan latihan militer. Selama latihan tersebut, akan terdengar suara bising pesawat yang mengangkut para prajurit menuju lokasi pelatihan.

RSAF juga akan melakukan latihan dengan menggunakan peluru tajam di beberapa pulau tertentu. Kegiatan tersebut akan dilakukan sejak pagi hingga malam hari. Namun, pada malam hari akan ditandai dengan adanya flare yang memberikan tanda bahwa sedang terjadi tembak menembak.

Sebelumnya, Pasukan Kepolisian Singapura (SPF) telah melakukan latihan untuk mengantisipasi tindakan terorisme. Latihan yang diikuti oleh sekitar 1.800 polisi ini bertujuan untuk menjaga kondisi Singapura tetap kondusif dan aman ditengah berbagai ancaman teror yang kerap terjadi.

Channel News Asia

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait