Rusia telah menawarkan untuk memotong harga baru pesawat tempur Sukhoi T-50 (PAK-FA) dan teknologi pembuatan pesawat tempur generasi kelima (FGFA) dari US $ 6 miliar menjadi US$ 3.7 milyar kepada India.
Di bawah tawaran baru, India hanya membayar US$ 3,7 milyar bukan US$ 6 miliar sesuai kesepakatan awal untuk teknologi dan tiga prototipe pesawat tempur PAK FA.
Proposal ini masih menunggu persetujuan dari Perdana Menteri India Narendra Modi, ketika nantinya bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT tahunan India-Rusia pekan ini, lapor Indian Express News Daily , rabu 22/12/2015.
Kontrak untuk desain awal, di mana India dan Rusia akan memberikan kontribusi awal masing-masing senilai US$ 6 milyar untuk pengembangan prototipe dan produksi, belum ditandatangani sejauh ini. Rusia sudah terlebih dahulu melakukan pengembangan dan mengklaim bahwa T-50 PAKFA akan mulai bertugas bersama Angkatan Udara Rusia pada tahun 2016 dan memasuki skala produksi pada tahun 2017.
India dan Rusia menandatangani perjanjian antar-pemerintah untuk bersama-mengembangkan dan menghasilkan pesawat tempur generasi kelima FGFA pada tahun 2007 senilai $ 295.000.000 dengan kontrak desain pada awal bulan Desember 2010. Sejumlah total 127 pesawat tempur siluman berkursi tunggal untuk India diperkirakan akan menelan biaya sebesar US$ 30 miliar.
“Sekarang Rusia sudah memiliki pesawat tempur (PAKFA), Rusia juga telah rmerevisi tawaran kepada kami menjadi $ 3,7 milyar, mereka akan memberi kita semua teknologi pembuatan pesawat tempur (generasi kelima). Kami juga akan mendapatkan sejumlah tiga prototipe pesawat tempur, ” ungkap News Daily mengutip dari seorang pejabat penting Kementerian Pertahanan India.
Namun Angkatan Udara India (IAF) tetap menentang gagasan itu. Seorang pejabat senior IAF mengatakan, “Kami tidak mendukung (program) FGFA. Pesawat tempur PAK FA terlalu mahal (walau sudah direvisi), dan kami tidak yakin pada kemampuannya. ”