F-15C AS di Turki Tidak untuk Patroli Tempur

U.S. Air Force photo by Airman 1st Class Erin R. Babis
Pesawat tempur AS yang dikerahkan di Pangkalan Udara Incirlik, di selatan Turki pada bulan November, tidak sedang bertugas patroli karena Turki dan Amerika Serikat belum mencapai kesepakatan atas prosedur operasi.

AS mengirim enam pesawat tempur F-15C pada 6 November 2015, setelah Turki mencari dukungan NATO terhadap pelanggaran udara yang dilakukan Rusia secara berulang.

Juru bicara Pentagon Laura Seal mengatakan kepada Harian Sabah bahwa pesawat F-15C belum melakukan misi patroli udara tempur, selama penempatannya di Turki. Itu berarti US jet tempur tidak bertugas ketika Turki menembah jatuh Su-24 Rusia di perbatasan Suriah.

Para pejabat Turki dan Amerika sedang membahas cara untuk mencapai kesepakatan bilateral tentang prosedur patroli udara, kata seorang pejabat senior Amerika. Tapi jatuhnya pesawat Rusia dan penyebaran baru Rusia ke Latakia, seperti sistem pertahanan udara S-400, membuat pembicaraan menjadi rumit.

“Kami tetap bekerja sama dengan Turki melalui perjanjian bilateral untuk menentukan prosedur dalam melakukan patroli udara di wilayah udara Turki. Prosedur ini belum selesai, dan diskusi terus dilakukan kedua belah pihak, untuk memuaskan penggunaannya di masa depan”, ujar juru bicara US Command Eropa, Letnan Kolonel David Westover, yang mengawasi F-15C.

Salah satu pejabat senior angkatan udara AS mengatakan bahwa jatuhnya jet tempur Rusia yang ditembak oleh Turki membuat penyebaran selanjutnya di Suriah menjadi berantakan total.

Dailysabah.com

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait