Mesir Beli Sistem Rudal S-300


Mesir berencana membeli sistem pertahanan rudal S-300 dari Rusia, ujar seorang pejabat senior intelijen Israel kepada Reuters, menyusul pengumuman dari Moskow bulan lalu bahwa mereka akan memberikan sistem senjata canggih ke Iran setelah mengangkat larangan penjualan senjata ke Republik Islam tersebut.

“Jika Anda berbicara tentang S-300, mereka [Mesir] membeli sistem ini,” kata pejabat Israel.

“Saya tidak tahu apa jenis ancaman yang dihadapi Mesir ketika mereka memutuskan untuk membelinya, tapi kami tidak melihat Mesir sebagai musuh,” kata pejabat itu, yang menambahkan bahwa ia berharap hubungan dengan Kairo akan terus meningkat.

Kesepakatan senjata itu tidak resmi dikonfirmasi oleh Mesir atau Rusia, namun seorang pejabat di Kairo tetap menyatakan bahwa Israel tidak perlu takut dalam paparan laporannya.

“Jika kita mendapatkan barang itu, itu karena kita sedang melihat ke timur, bukan utara,” kata pejabat itu kepada Reuters, yang tampaknya merujuk pada Iran.


Kantor berita Rusia Tass mengatakan dalam sebuah laporan bulan Maret bahwa Mesir akan menerima sistem rudal Antey-2500, varian S-300 dengan nilai kontrak lebih dari satu miliar dolar.

Para diplomat di Moskow dan Washington sempat berselisih mengenai pengumuman bulan lalu bahwa Rusia akan mencabut larangan lima tahun pada pengiriman sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Iran.


Gedung Putih mengatakan sistem rudal akan memberikan militer Republik Islam alat pencegah yang kuat terhadap serangan udara. Kremlin berpendapat bahwa S-300 adalah murni sistem defensif yang tidak akan membahayakan keamanan Israel atau negara-negara lain di Timur Tengah.

Israel khawatir bahwa penyebaran S-300 Iran bisa menyulitkan setiap serangan terakhir atas fasilitas nuklir Iran, bila IDF memutuskan untuk mengambil tindakan tersebut.

Sistem rudal itu juga bisa mencapai Suriah dan Hizbullah, menipiskan supremasi udara regional Israel.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait