Amerika Serikat dan China Pamerkan Kecanggihan Teknologi Militer

Sebuah pesawat tempur Amerika Air Force F-16 Fighting Falcon menye-lesaikan tiga ronde akrobatik udara dalam sebuah pameran kedirgantaraan terbesar Asia di Singapura baru-baru ini. Pertunjukan itu disusul dengan akrobatik udara yang sangat memukau oleh US MV-22 B Osprey, pesawat terbang paling gesit yang pertama dari jenisnya yang dibuat orang di dunia. Pesawat yang mampu tinggal landas dengan cepat, tetapi mampu mendarat sebagaimana layaknya helicopter.
Menurut laporan CNN, pameran perdagangan peralatan militer dua tahunan Singapore Airshow pada 11-16 Februari itu telah menjadi ajang pertunjukan global yang sangat menarik.

Berbagai peralatan tempur dan teknologi militer paling mutakhir, seperti pesawat tanpa awak, rudal anti-kapal selam, peralatan tempur anti-serangan darat ke darat, radar pengendalian serangan dan peralatan tempur lain untuk serangan balik yang dilengkapi dengan peralatan infra-merah, dipamerkan dengan berbagai macam ragamnya.

Terdorong oleh keinginan untuk memperlihatkan supremasinya dalam bidang pertahanan dan teknologi kedirgantaraan, Amerika Serikat telah memamerkan begitu banyak kedigdayaannya dibandingkan dengan negara lain manapun.

China yang dianggap mampu menyaingi ternyata tidak menampilkan cukup banyak peralatan militer maupun teknologi kedirgantaraannya. Berbagai peralatan canggih yang coba ditampilkan Amerika ternyata tidak diladeni China dengan memamerkan kecanggihan teknologi militer yang telah dikembangkannya.

Dibandingkan dengan lebih dari 160 perusahaan pengembang peralatan militer dan komersial Amerika di Singapore Airshow itu, China hanya ambil bagian sekitar 20 persen saja dari seluruh peserta pameran.

Anggaran pertahanan AS adalah yang tertinggi di dunia. Tahun lalu saja, pengeluaran Amerika untuk pertahanan diperkirakan US$682,400,000,000.

Tapi ekonomi China yang berkembang pesat juga telah memungkinkan peningkatan yang lumayan dalam pengeluaran militer. Menurut lembaga pemerhati pertahanan IHS Jane’s Defense, anggaran pertahanan China yang mencapai $139,200,000,000 untuk tahun 2013 adalah terbesar kedua di dunia.

Dengan demikian, meskipun China tidak menampilkan secara total seluruh peralatan militer yang telah dikembangkannya, namun banyak pihak punya perhatian besar terhadap China.

Dengan zona konflik yang meningkat di Asia, termasuk deklarasi China yang kontroversial soal zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di Timur Laut China serta konflik-konflik di Laut China Selatan, membuat China semakin dipantau.

Negara ini diperkirakan akan mampu menjadi kekuatan utama di dunia dalam tempo yang tidak terlalu lama lagi.

Wendell Minnick, kepala Biro Asia di Defense News, memberikan analisanya bahwa selain mengalami pertumbuhan yang pesat di bidang ekonomi, China secara perlahan tapi pasti juga akan tampil menjadi raksasa kekuatan militer dunia.

Dikatakannya, China tidak gembar-gembor. Negeri itu justru secara diam-diam sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam industry milier dan pertahanan.

Pada pameran pertahanan ini, Amerika telah menampilkan generasi kelima F-35 Joint Strike Fighter. Tapi China juga telah berhasil mengembangkan teknologi setara. Yaitu J-20 dan J - 31 stealth fighters, yang dikenal sebagai satuan tempur siluman.

Beberapa jenis kekuatan ampuh yang oleh China masih diselubungi dengan kerahasiaan yang dalam. Padahal seandainya China terlibat dalam tempur melawan Amerika, negara itu memiliki senjata pamungkas yang dahsyat. Misalnya penggunaan rudal darat ke darat atau udara ke udara, yang bisa jadi akan mampu membuat Amerika kewalahan.

Sumber : i-techmagazine

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait