Angkatan Udara dan pasukan udara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) berkeinginan untuk membeli 700 pesawat tempur siluman baru, menurut Edward Hunt, seorang konsultan pertahanan senior di IHS Aerospace, Defense & Security dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk mingguan pertahanan Jane yang berbasis di Inggris.
Amerika Serikat sendiri akan membeli 2.616 pesawat tempur generasi kelima siluman, termasuk F-22 Raptor dan F-35 JSF yang dirancang dan diproduksi oleh Lockheed Martin, menurut artikel tersebut. Negara-negara anggota NATO lainnya, seperti Inggris, Belanda, Denmark, Italia, Turki dan Kanada berencana untuk membeli total 600 pesawat tempur F-35. Sedangkan untuk wilayah Pasifik, Jepang dan Korea Selatan dan Australia akan membeli total 300 F-35.
Rusia, China dan India diperkirakan akan mendapatkan lebih dari 1.500 pesawat tempur generasi kelima siluman untuk melawan Amerika Serikat. Pesawat-pesawat tempur siluman ini ditujukan untuk menggantikan pesawat tempur tua generasi keempat dari ketiga negara tersebut, seperti Su-27, Su-30 dan MiG-29. Untuk mengatasi ancaman potensial F-35 dari pasukan AS dan sekutunya di Timur Jauh, China kemungkinan akan membeli hingga 300 unit pesawat tempur siluman J-20 dari Chengdu Aerospace Corporation dan 400 unit J-31 dari Shenyang Aircraft Corporation.
Dengan memiliki 700 pesawat tempur siluman, China diperkirakan akan mampu mengatasi pesawat tempur F-35 Jepang dan Korea Selatan dalam konflik terkait sengketa Laut China Timur. Sementara itu China mungkin juga akan berhadapan dengan F-35 Australia di Pasifik Selatan.
Pada tahun 2030 nanti, pesawat tempur siluman akan menjadi pesawat tempur standar pasukan udara dunia. Pada saat itu, Jepang kemungkinan sudah memiliki armada Mitsubishi ATD-X untuk potensi pertempuran udara melawan China dalam sengketa Pulau Diaoyu atau Senkaku.
Artileri